Hidayatus Tsaniah (24), warga Desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, menjadi salah satu korban meninggal dalam tragedi kerusuhan, di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10), malam.
- Terbanyak Se-Indonesia, 124 Satuan Pendidikan Jatim Raih Penghargaan Adiwiyata Tahun 2023 dari Kementerian LHK. Gubernur Khofifah: Hasil Konsisten Ciptakan Lingkungan Sekolah Sehat dan Hijau
- Pemkab Banyuwangi Serahkan Insentif untuk 14 Ribu Lebih Guru Ngaji
- Jangan Tunggu Kasus Tinggi, DPRD Jatim Minta RS Lapangan Dibikin Tiap Bakorwil
Korban saat ini tercatat sebagai salah satu mahasiswi di Universitas Islam Malang (Unisma) ini, tengah menyelesaikan program studi pendidikan guru Madrasah Ibtidaiyah.
Saat peristiwa memilukan itu terjadi, korban ikut menonton pertandingan lanjutan kompetisi Liga 1 antara Arema FC versus Persebaya bersama saudaranya.
Perangkat Desa Banyuurip, Mohammad Khizam, membenarkan jika ada salah satu warganya meninggal dunia karena tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang.
"Oh nggeh leres (oh iya benar), jenazah almarhumah sampai dirumah duka Desa Banyuurip sekitar pukul 07.30 WIB. Bahkan, sanak keluarganya dan para petaziah yang merupakan warga sini telah berkumpul sejak pagi tadi menunggu kedatangan jenazah dari Malang untuk di makamkan," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Minggu (2/10).
Menurut Khizam, almarhumah dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU), di Desa Pangkahkulon, Kecamatan Ujungpangkah, sesuai dengan permintaan keluarganya.
"Pemerintah desa (pemdes) Banyururip, mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Hidayatus. Sebab, Almarhumah merupakan anak dari tokoh masyarakat sini. Semoga Almarhuma Husnul Khatimah," ucapnya.]R]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Sidang Tragedi Kanjuruhan, Lima Terpidana Diputus Beri Restitusi Rp 1,2 Miliar
- Kunjungi Stadion Kanjuruhan Malang, Keluarga Korban Minta Gate 13 Dikembalikan Semula
- Dua Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Divonis Bebas, Ini Respon Pakar Hukum Pidana