Jepang Tawarkan Tiga Cara Teknologi Olah Limbah Medis

Melihat keseriusan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, perwakilan perusahaan Nishihara Shiho asal Jepang optimis bila pengelolahan limbah medis yang akan dibangun di Tambak Osowilangon bakal berjalan dalam waktu dekat. Pasalnya, semua jumlah pemasukan dan pengeluaran sudah dihitung secara rinci. Bahkan, data-data sudah dianalisa.


Namun lanjut perwakilan itu, pihaknya telah memberikan gambaran terkait titik transport dan pembuangan limbah medis. Selain itu, pihaknya juga menawarkan tiga cara teknologi untuk menangani limbah medis itu tetapi keputusan terakhir tergantung kepada Pemkot Surabaya.

"Semoga diterima dan ditindaklanjuti,” pungkasnya.

Seperti diberitakan, Pemkot Surabaya ngotot membangun (pabrik) pengolahan limbah B3. Untuk itu Pemkot melibatkan Kota Kitakyushu untuk penanganannya.

Dari kerjasama itu, Pemkot Surabaya mendapat jaminan kualitas bahan dan harga lebih murah karena dibantu Kota Kitakyushu, Jepang. Bahkan, pemkot juga mendapat bantuan ahli mulai dari pembangunan hingga pemasangan yang nantinya diserahkan kepada Pemkot Surabaya.

Selain itu, beberapa jajaran juga dilibatkan mulai Kemendagri, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan, BPK, Bappenas, LKPP, beberapa LSM, Polda, Mabes Polri, dan KPK.

Kengototan Pemkot Surabaya ini lantaran kondisi limbah medis di Surabaya sangat membahayakan bagi keberlangsungan hidup manusia dan lingkungan. Bahkan, limbah medis lebih berat penanganannya dibandingkan limbah sampah.[aji]

ikuti terus update berita rmoljatim di google news