Jepang menurunkan peringatan tsunami dari tingkat tertinggi menjadi imbauan menyusul serangkaian gempa bumi besar yang melanda wilayah Noto, Prefektur Ishikawa pada Senin (1/1).
- Warga Jepang Berbondong-bondong Masuk Islam
- Kekalahan Indonesia dari Jepang Bikin Shin Tae-yong Tertekan
- Jepang Kampanyekan Jam Kerja Karyawan Jadi 4 Hari Seminggu
Badan Meteorologi Jepang (JMA) awalnya mengeluarkan peringatan tsunami besar untuk Ishikawa dan peringatan tsunami tingkat rendah untuk wilayah pesisir barat Honshu lainnya, serta pulau utama paling utara di negara itu, Hokkaido.
Tetapi beberapa jam kemudian peringatan tertinggi diturunkan menjadi tsunami biasa.
"Laut masih berpotensi mendatangkan gelombang setinggi 3 meter. Gempa susulan juga dapat terjadi di wilayah yang sama dalam beberapa hari ke depan," ungkap JMA seperti dimuat Associated Press.
Meski status potensi bencana diturunkan, Juru Bicara Pemerintah Yoshimasa Hayashi tetap meminta penduduk daerah pesisir agar tidak kembali ke rumah mereka karena tsunami ataupun gempa susulan bisa kembali datang.
"Sangat penting bagi masyarakat untuk menjauh dari wilayah pesisir. Setiap menit berarti. Mohon segera dievakuasi ke tempat yang aman,” ujarnya.
Setelah gempa berkekuatan 7,6 magnitudo melanda, beberapa kota di Ishikawa menghadapi tsunami. Pelabuhan Wajima dihantam tsunami pertama berukuran lebih dari 1,2 meter dan Kanazawa setinggi 90 centimeter.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Warga Jepang Berbondong-bondong Masuk Islam
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran