PDI Perjuangan memberi sinyal akan bergabung ke Koalisi Besar dengan syarat calon presidennya berasal dari partai berlambang kepala banteng moncong putih.
- Gerindra Akui Terbentuknya Koalisi Besar Atas Restu Jokowi
- Koalisi Besar, Potensi Gibran Dampingi Prabowo di Pilpres Mendatang
- Gerindra Juga Keberatan Jokowi Cawe-cawe Pilpres, Hensat: Semoga Tidak Genit Lagi
Menurut pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, persyaratan yang diajukan PDIP akan menyulitkan bagi Koalisi Besar. Sebab, Gerindra sudah pasti tidak akan mau menerima persyaratan itu.
Analisa Jamiluddin, Gerindra pasti sudah bersikap memilih Ketua Umumnya Prabowo Subianto sudah harga mati harus jadi capres.
"Karena itu, Gerindra bisa saja tarik diri bila PDIP bergabung ke Koalisi Besar tetap memaksakan capresnya dari mereka," demikian kata Jamiluddin melansir Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (5/4).
Selain itu, Jamiluddin juga menilai Golkar juga menginginkan capres. Imbasnya, akan menyulitkan keberlangsungan Koalisi Besar.
Pandangan mantan Dekan Fikom IISIP Jakarta ini, persyaratan yang diajukan PDIP tampaknya akan membuat Gerindra dan Golkar sulit menerimanya. Hal itu mengindikasikan arogansi PDIP dalam berkoalisi.
"Selain itu, kalau PDIP mau bergabung ke Koalisi Besar, mengindikasikan Jokowi berada di atas angin. PDIP secara tidak langsung sudah berada di bawah kendali Jokowi," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik
- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029