Regenerasi yang digaungkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dinilai sama sekali tak membuka peluang bagi Presiden Joko Widodo untuk meneruskan kepemimpinan Megawati Soekarnoputri.
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer
- Rampungkan Carut Marut Negara Dengan "Selesaikan" Jokowi
Menurut Wakil Ketua Dewan Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid, isu Jokowi menjadi Ketum PDIP terlalu jauh. Ada beberapa ganjalan yang harus dihadapi mantan Gubernur DKI Jakarta itu, salah satunya Puan Maharani.
“Menurut saya sih kayaknya masih jauh. Kemungkinan saya kepada Mbak Puan, pilihan saya (sebagai Ketum PDIP). Kemungkinan kepada Pak Jokowi itu masih sangat jauh,” kata HNW dalam acara ‘Ngobrol Bareng Bang Ruslan’ secara virtual, Kamis (20/8), dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
Alih-alih meneruskan Mega, HNW justru berpandangan ada potensi untuk membuat partai baru. Namun hal itu bisa dilakukan Jokowi juga bisa meninggalkan warisan yang dikenang masyarakat di akhir kepemimpinannya nanti.
“Malah justru Pak Jokowi bikin partai sendiri. Itu suatu hal yang mungkin kalau beliau punya legacy sukses sebagai presiden. Ketika di periode kedua beliau sukses dan dirasakan rakyat Indonesia, beliau mempunyai posisi politik yang sangat kokoh untuk kemudian bikin parpol sendiri,” bebernya.
“Kalau di periode kedua ini kinerja beliau lebih buruk, atau hanya sama saja dengan yang pertama, tentu legacy beliau tidak cukup kuat untuk bikin parpol sendiri,” tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer