Calon Bupati Banyuwangi nomor urut 2, Ali Makki Zaini menyebutkan bila ditakdirkan menjadi kepala daerah bakal melibatkan peran mahasiswa, dimulai sejak tahap perencanaan pembangunan di kabupaten ini.
- Pertemuan Cakada Khofifah dan Gus Makki di Muncar Banyuwangi, Warga Kompak Teriakkan 2-2
- Duduk Beralas Daun Pisang, Gus Makki Buktikan Komitmen Berkoalisi Bersama Rakyat
- Kiai Blokagung Dukung Calon Petahana, Gus Makki Pilih Malam Mingguan di Marina Boom Banyuwangi
Hal itu, dikatakan usai menghadiri forum dialog yang digelar oleh komunitas pemuda dari Politik Kita Paramuda Indonesia (Polkit) di rumah makan Desa Watukebo, Blimbingsari.
Pesertanya berasal dari perwakilan BEM lintas kampus, aktivis GMNI, HMI IPNU-IPPNU, PMII, Pemuda Muhammadiyah, aktivis pemerhati Banyuwangi, hingga paramuda.
Gus Makki menyatakan, di awal-awal dialog para mahasiswa nampak pasif atau cenderung pesimis atas visi-misi yang dipaparkan. Sesuai tajuk dialog edisi Gus and Gaes- Kenali, Koreksi Kandidat (K3), “Keroyok Gagasan Bupati bersama Kaum Muda”.
“Forum seperti ini harus ditumbuh-kembangkan, karena tidak terbiasa dibuka ruang untuk kasih masukan kepada pimpinan (daerah). Ini tidak boleh terjadi lagi, tidak boleh, mahasiswa, pemuda akan diperankan sejak dari hulu (perencanaan pembangunan),” papar dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (30/9/2024).
Komitmen tersebut, dilontarkan Gus Ali Makki di forum dialog interaktif yang menganut prinsip egaliter dan inklusi. Meski mahasiswa dilibatkan sejak dalam perencanaan pembangunan daerah, jika terpilih, ia meminta agar pelibatan itu tidak lantas mengurangi nalar kritis mahasiswa.
“Dalam pembangunan ke depan, melibatkan mahasiswa dan pemuda sejak dari perencanaan pembangunan Kabupaten Banyuwangi. Itu akan terwujud kalau saya jadi bupati,” ujarnya.
Menurutnya, dalam sebuah pemerintahan di tingkat manapun memerlukan adanya koreksi dan mengkritisi, seperti yang biasa dilakukan oleh masyarakat maupun mahasiswa.
“Bahaya! Kalau pemerintah tanpa koreksi itu bahaya, dan cara mengkoreksi itu tidak boleh diatur-atur. Misalnya dibungkus dengan coffe morning dengan pemuda, sudah nggak usah. Karena kenapa? Karena potensi pemimpin itu untuk salah lebih besar dibanding potensi benarnya,” cetus Gus Makki.
Tentunya, hal itu berbeda dengan posisi rakyat. Potensi benarnya lebih besar daripada potensi salahnya. Maka dari itu, ia menekankan, peran pemuda dan mahasiswa harus dilibatkan sejak dari perencanaan pembangunan di daerah.
Sementara, jika terpilih dalam kontestasi ini, Gus Makki melanjutkan, siap untuk di demo. Ia juga mengatakan, tidak akan melakukan upaya penggembosan dalam aksi demonstrasi dari sebuah kebijakan.
“Nggak usah dipengaruhi kalau mau ada demo, pesertanya biar sedikit, itu nggak perlu lagi, apalagi dipengaruhi agar nggak jadi demo. Nggak mungkin pendemo akan membunuh yang di demo itu nggak mungkin, aman nyawa kita itu,” ucapnya yang mengaku sebagai aktivis bahtsul masa’il Ponpes Al-Falah Ploso, Kediri.
Bahkan, pasangan Ali Ruchi ini berani mengungkap bahwa selama ini Pemda Banyuwangi mempunyai program titipan ke desa-desa.
“Silahkan dicek di pemerintahan desa, berapa program titipan dari Pemkab Banyuwangi. Contoh saja, bedah rumah misalnya, lho kalau begitu bedah rumahnya apakah dihentikan? tidak. Bedah rumahnya tetap diteruskan, tetapi anggarannya jangan diserempet-serempetkan- dititip-titipkan di anggaran desa. Tapi memang dari pemda sendiri, sehingga kewenangan kepala desa itu akan full mengelola ADD dan DD,” paparnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PDIP Sampaikan Selamat Kemenangan Ipuk-Mujiono, Akan Kawal Penghitungan Suara Sampai Tuntas
- Cabup Banyuwangi Gus Makki Datang ke TPS Pakai Udheng
- Komisioner KPU Banyuwangi Monev di 2 TPS yang Berpotensi Rawan