Inpektorat Khusus (Irsus) yang dibentuk Mabes Polri memiliki peran sentral dalam mengusut pembunuhan Brigadir Novriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang menjerat mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
- Ini Alasan MA Sunat Hukuman Ferdy Sambo
- Tiba di Rutan Salemba, Ferdy Sambo Cs Langsung Diproses Sesuai SOP
- Ferdy Sambo Cs Dieksekusi ke Rutan Salemba dan Pondok Bambu
Begitu dikatakan Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni dalam podcast Deddy Corbuzier yang ditayangkan Selasa (30/8).
Sahroni mengatakan, saat kasus itu pertama muncul, diha tidak banyak berkomentar selain menyatakan pembunuhan itu karena untuk melindungi anak dan istri dari tindakan pelecehan yang dituduhkan kepada Brigadir J seperti disampaikan penegak hukum.
"Waktu itu gue lagi haji, lagi di Makkah, feeling gue mengatakan pasti ada sesuatu, pasti ada sesuatu, makanya waktu itu gue statemen untuk menjaga istri dan anaknya," kata Sahroni.
Seiring berjalannya waktu, kata Sahroni, Mabes Polri kemudian memutuskan untuk memutasi dan mencopot sejumlah personel yang berkaitan dengan kasus tersebut.
"Setelah perjalanan memakan waktu sebulanan, akhirnya terbongkar (fakta-fakta pembunuhan Brigadir J), itu pun karena semua perangkat sudah dimutasi," kata dia.
Legislator Partai Nasdem itu menambahkan, jika saat Irsus tidak dibentuk dan tidak ada mutasi. Maka, fakta pembunuhan Brigadir J tidak akan terungkap dan skenario yang dirancang Ferdy Sambo pun bisa berjalan mulus.
"Kalau memang tidak ada Irsus dan pengakuan dari mereka yang terlibat, dan mengatakan sebenarnya, menang pasti (rencana Sambo), skenario ini berjalan bahwa ini pelecehan," tandasnya dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
- Revitalisasi Pasar Kembang Tahap Pertama Segera Dimulai, PD Pasar Surya Bangun TPS untuk Pedagang