Pergantian pucuk pimpinan PDI Perjuangan yang semakin molor justru akan menguntungkan pihak-pihak tertentu. Di satu sisi, partai banteng moncong putih akan terancam pecah dan tidak lagi solid.
- PDI Perjuangan Jatim Hormati Putusan MK, Ajak Bersama Membangun Jawa Timur
- PDI Perjuangan Diprediksi Jadi Kandidat Kuat Pilpres 2029, Adi Prayitno Soroti Kekuatan Partai
- Hasto PDIP Tanggapi Tewasnya Saksi Cabup Sampang Hingga Keterlibatan Aparat Terkena Masalah
Pakar politik dan hukum dari Universitas Nasional (Unas), Saiful Anam menyarankan agar pergantian ketum di PDIP dilakukan saat ini. Di mana Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sedang dalam keadaan yang sehat dan enerjik seperti disampaikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
"Kalau ditentukan saat ini, pasti publik dan internal PDIP berpikir bahwa kandidat terpilih merupakan kader yang memang sudah mendapatkan restu Megawati. Sehingga kader yang lain menjadi segan untuk tidak tunduk kepada ketum yang mendapatkan restu Megawati," ujar Saiful, seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (16/9).
Penundaan, sambungnya, hanya akan memunculkan perebutan kekuasaan yang luar biasa. Pemilihan ketum bisa berubah menjadi bom waktu yang meluluhlantahkan partai yang kini berkuasa.
"Sehingga bukan tidak mungkin akan semakin terjadi perpecahan di internal parpol,” sambungnya.
Di satu sisi, Saiful Anam curiga ada pihak-pihak yang justru merasa diuntungkan karena Megawati belum menunjuk sang penerus. Kelompok ini merasa bisa lebih leluasa menunggangi PDIP di kemudian hari.
“Kelompok ini memang berkeinginan untuk lebih mudah menahkodai PDIP setelah Megawati pergi,” pungkas Saiful..
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kesepakatan Politik Antara Prabowo-Megawati Bukan soal Hasto
- Prabowo Jaga Keseimbangan Politik Dengan Mengutus Didit Berlebaran ke Megawati dan Jokowi
- Didit Silaturahmi ke Megawati, Bukti PDIP-Gerindra Rujuk di Idulfitri 2025