JNE mendorong UMKM lokal untuk masuk dunia ekonomi digital. Untuk itu JNE melakukan berbagai terobosan demi mengangkat UMKM tersebut.
- IMF Masukkan Indonesia ke 7 Negara Ekonomi Besar, Indef: Harus Diimbangi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
- Hutan Sosial Jatim Terluas se-Jawa, Gubernur Khofifah: Lahirkan 765 Start Up KUPS , Dua Telah Akses Pasar Ekspor
- Pemerintah Hapus Utang Ribuan UMKM Senilai Rp 2,4 Triliun
Menurut dia, JNE Kopiwriting itu merupakan kiat untuk membawa UMKM Lokal ke era ekonomi digital.
"Untuk itu kami tidak hanya menjamin pengiriman barang dengan baik, cepat dan tepat. Express Delivery. Namun Kami juga berupaya agar UMKM Lokal itu bisa masuk dunia ekonomi digital," kata dia.
Demi mewujudkan hal itu, katanya, JNE menggelar Kopiwriting di berbagai daerah. Sebelumnya, menurut dia sudah digelar di Kota Bandung, Padang, dan Banjarmasin.
"Kali ini kami gelar di Kota Malang. Setelah itu di Kota Yogyakarta dan Cirebon," jelas dia yang diamini Kepala Cabang JNE Malang, Windhu Abiworo.
Dijelaskan dia bila Malang memiliki potensi yang luar biasa. Sebab Malang terkenal sebagai kota pendidikan dan wisata. Sehingga dinobatkan sebagai kota pariwisata.
"Sebagai kota pariwisata didukung berbagai fasilitas. Di antaranya pusat hiburan, kuliner, seni budaya dan pernak - pernik khas Malang. Semua itu menjadi peluang usaha bagi UMKM," kata dia.
Makanya kata dia, JNE terus berinovasi untuk membantu pelaku UMKM agar berkembang. "Untuk di kami buat program "Rumah UMKM" yang pengelolaannya bekerja sama dengan stakeholder seperti pemerintah dan para pakar atau pelaku usaha yang sudah sukses dalam memberikan pelatihan atau coaching clinic," lanjutnya.
Selain itu kata dia menghadirkan warehousing management system. Sehingga UMKM mampu menangani proses pickup, racking, packing, labeling AWB, ready to shipper. Sehingga memudahkan distribusinya. "Kami juga ajarkan pelaku UMKM go internasional lewat program ekspor lebih mudah," katanya.
Karena itu, UMKM bisa menjadi industri kecil menengah. JNE siap mengirimkan produknya dengan persyaratan yang mudah.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Malang, Tri Widyani P merespon positif program JNE tersebut. Dia mengatakan bila UMKM di Malang berkembang pesat. "Sekarang 116 ribuan UMKM. Pasarnya luar biasa," urainya.
Potensi itu kata dia harus mendapat perhatian khusus. Terutama yang berkaitan dengan ekonomi kreatif di era yang serba teknologi digital.
"Untuk itu mereka perlu pendampingan secara terus menerus. Sehingga perlu pelatihan dan coaching clinic. Itu terkait kualitas produk, pengemasan, permodalan dan manajemennya," tandasnya.
Dia juga menjelaskan bila potensi Malang sangat variatif. Itu mulai dari kuliner, fashion dan digital. Apalagi Malang merupakan gudangnya startup untuk animasi dan game.
Demi mengembangkan potensi tersebut, kata dia, pemerintah harus berkolaborasi dengan semua stakeholder. Sehingga UMKM itu berkembang dengan baik.
Pelaku UMKM, Dias Satria, PhD yang juga pakar ekonomi mengatakan bila saat ini memang masih banyak pengelola kuliner seperti kopi yang belum memanfaatkan ekonomi digital. Menurut jagoan dalam mengelola kopi ini, mereka perlu dibina dan dibimbing.
"Termasuk lewat JNE. Itu bisa mengurangi gab. Sebab bisnis - bisnis yang kecil bisa terfasilitasi dengan baik. Sehingga mereka bisa berkembang dengan bagus," demikian dosen ekonomi UB Malang itu.[ah/aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Dukung Penerbangan GIA Khusus Kargo Rute Surabaya – Hongkong, Khofifah: Akan Perkuat Pasar UMKM Jatim
- Resmikan ITS Mart, Bantu Memajukan Perekonomian Masyarakat
- Pertamina Turunkan Harga Pertamax, Ini Rinciannya