Serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tidak menyurutkan Presiden Joko Widodo dalam membangun Papua. Pemerintah akan terus membangun infastuktur di Papua.
- Kupiah Meukeutob Jadi Warisan Budaya Tak Benda Nasional
- Keanekaragaman Budaya Indonesia Dipamerkan Lewat Festival Rhapsody of the Archipelago
- Pengelola Usaha Pariwisata Diajak Beradaptasi dan Bentengi Diri dengan PeduliLindungi
Presiden menjelaskan, ketiadaan infrastruktur jalan yang baik di Papua telah menyebabkan lamanya waktu tempuh. Tak jarang, perjalanan yang semestinya dapat ditempuh hanya dalam beberapa jam saja dapat memakan waktu hingga berhari-hari.
"Di Indonesia bagian timur, di Papua, jalan (rusak) seperti ini banyak sekali. Masak hanya 120 kilometer memakan waktu dua atau tiga hari baru sampai. Harus menginap, harus masak di jalan. Inilah pentingnya infrastruktur," ujar Jokowi.
Mengenai pembangunan infrastruktur itu, Jokowi menyampaikan pentingnya dilakukan secara merata di seluruh wilayah nusantara dengan harapan agar keterhubungan antarwilayah menjadi lebih meningkat.
Keterhubungan antarwilayah itu, diyakini pada gilirannya akan menyatukan seluruh daerah di Tanah Air sehingga meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan.
"Kenapa harus sambung menyambung? Supaya persatuan kita sebagai sebuah negara besar itu bisa disatukan. Jadi yang namanya membangun infrastruktur bukan hanya urusan ekonomi tetapi juga urusan persatuan bangsa Indonesia sebagai sebuah bangsa besar," tegas Jokowi.
Dilansir dari Setkab, hadir antara lain Mensesneg Pratikno, Menteri BUMN Rini Soemarno, Mendikbud Muhadjir Effendy, Anggota Wantimpres Syafii Maarif, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, dan Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir. [bdp
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Disbudpar Jatim Luncurkan Kalender Pariwisata Jawa Timur 2023
- Grand Launching Varuna, Theatrical Underwater Dining Pertama di Indonesia
- Dorong Wisata Bromo, Kementrian Pariwisata Terapkan Gerakan BISA