Presiden Joko Widodo bisa jadi memainkan politik dua kaki terkait Pilpres 2O24. Yaitu, antara menolak wacana presiden tiga periode dan membiarkan gerakan kelompok Seknas Jokpro.
- KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden Dan Wapres RI, Gus Fawait: Kemenangan Rakyat Indonesia
- Jelang Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres 2024, Khofifah : Insya Allah Prabowo-Gibran Menang
- Elektabilitas Anwar Sadad Sebagai Cagub Jatim Tembus 9%, ARCI Beberkan Faktornya
"Membiarkan artinya mendukung kelompok yang mendorong tiga periode," kata pengamat politik, M. Rizal Fadillah dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (26/6).
Tapi pandangan Rizal Fadillah, Jokowi tidak hanya memainkan politik dua kaki, tapi juga politik tiga kaki.
"Sebenarnya Jokowi memainkan tiga kaki soal pilpres. Kaki satunya lagi adalah mendukung Ganjar sebagai pesaing kubu Megawati (Prabowo-Puan) dan kubu pendukung Anies Baswedan," kata dia.
"Meskipun mungkin Jokowi bisa empat atau lima kaki yang dipijakkan, tergantung kepala atau otak yang memerintahkan," ujar Rizal Fadillah melanjutkan.
Otak kepala itu adalah oligarki penguat yang bisa tokoh politik penentu, pengusaha cukong, atau mungkin juga kekuatan global, China di antaranya.
Menurut Rizal Fadillah, pencitraan dan terbiasa bermain politik bohong sebagaimana yang mudah dibaca publik menyebabkan Jokowi tidak pernah memiliki pijakan satu.
Jokowi akan mendukung amandemen konstitusi, Jokowi juga akan mendukung desakan Perppu atau Dekrit perpanjangan masa jabatan Presiden dan DPR. Jokowi akan mendukung pula kandidat kepanjangan tangannya di Pilpres 2024.
"Jokowi akan mendukung apapun yang bisa mengamankan dirinya baik untuk terus berkuasa atau mengamankan diri dan keluarganya saat turun dari kekuasaan. Yang jelas Jokowi tak akan mendukung kelompok yang mendesak agar dia berhenti sebelum 2024," ucap Rizal Fadillah.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer