PDI Perjuangan disarankan untuk segera menetapkan Puan Maharani sebagai bakal calon presiden (capres) yang diusung untuk mengakhiri ketegangan di internal. Mengingat, Partai Nasdem sudah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capresnya.
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer
Direktur Gerakan Perubahan Muslim Arbi mengaku heran lantaran ketika Nasdem telah melaju menetapkan Anies sebagai bakal capres, PDIP justru masih berkutat pada persaingan internal antara Puan Maharani dengan Ganjar Pranowo.
"Sebaiknya PDIP segera saja menetapkan Puan sebagai capresnya agar PDIP dapat mengakhiri ketegangan di internal partainya. Dan bersiap untuk hadapi pemilu dan Pilpres 2024," ujar Muslim dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (6/10).
Karena, kata Muslim, jika PDIP berlama-lama mengambil keputusan soal capres, maka akan berpengaruh pada konsolidasi untuk menghadapi Pilpres 2024. Namun jika PDIP memutuskan Puan sebagai capres, maka Ganjar harus patuh.
"Atau jika Ganjar masih mau berada di bawah bayang-bayang Jokowi dan bersama Jokowi tidak dukung keputusan PDIP soal Puan. Maka Ganjar dan Jokowi punya agenda sendiri memanfaatkan PDIP selama ini," kata Muslim.
Muslim meyakini, Ganjar dan Presiden Joko Widodo mempunyai agenda tersembunyi, bukan agenda partai. Karena, setelah Nasdem mengumumkan Anies sebagai capres, dalam perjalanan ke Jawa Tengah, Jokowi mengajak Ganjar semobil.
"Bisa saja ada agenda tertentu yang dibicarakan soal capres," pungkas Muslim.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik
- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029