Imbas gugatan Peninjauan Kembali (PK) terhadap kepungurusan Partai Demokrat yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Presiden Joko Widodo diminta berhati-hati. Sebab, Moeldoko dinilai punya jiwa pengkhianat.
- Moeldoko dan AHY Tampak Asyik, Situasinya Berubah Total
- AHY-Moeldoko Akrab di Rapat Kabinet, Sudah Berdamai?
- Viral Moeldoko Tayamum di Kereta, Imam Shamsi Ali: Tayamum itu hanya Muka dan Tangan, Guru Beliau Siapa?
Demikian pandangan Fungsionaris Jaringan Nusantara yang juga Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Janabadra (Ikabadra), Heri Sebayang dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (6/4).
Menurut Heri, mantan Panglima TNI itu berkhianat karena Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah sosok yang mengangkat karirnya di TNI. Di sisi lain, Moeldoko malah berani berupaya mengambil alih Partai Demokrat.
"Moeldoko orang yang lupa diri. Jokowi harap berhati-hati dengan Moeldoko. Diangkat oleh SBY sebagai Pangdam, Pangkostrad, KSAD dan Panglima TNI dikemudian hari ketika SBY tidak menjadi presiden, SBY dikhianati," kata Heri.
Ia pun mempertanyakan apakah demikian cara Moeldoko mengucapkan terima kasih pada SBY. Dikatakan Heri, sikap yang ditujukan Moeldoko ke SBY tidak menutup kemungkinan bisa dilakukan ke Jokowi setelah tidak menjadi Presiden.
"Tidak menutup kemungkinan di kemudian hari jika Jokowi sudah selesai menjabat sebagai Presiden, Jokowi juga bisa diperlakukan seperti SBY," ungkapnya.
Publik bisa menilai, cara yang dilakukan Moeldoko telah merusak demokrasi. Seharusnya, Moeldoko lebih baik mendirikan partai politik, bukan malah membegal Partai Demokrat.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik
- SBY Puji Keputusan Prabowo Pilih Jalan Negosiasi Hadapi Tarif Impor Trump
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029