Dalam beberapa ini Presiden Joko Widodo seperti pahlawan di mata dunia. Bukan hanya Indonesia di masa pemerintahannya menerima Presiden G-20, tetapi pemimpin negara di dunia juga nampak menyanggung kepemimpinan Joko Widodo selama ini.
- Tasyakuran Kesuksesan G20 di Bali, Ustad Das'ad Latif Isi Tausiyah di Probolinggo
- Hanya Dianggap sebagai EO G20, Jokowi Gagal Damaikan Rusia-Ukraina
- KTT G20 Lancar dan Aman, Polri: Terima Kasih Masyarakat Bali, Wisatawan dan Pecalang
Terkait hal ini, Direktur Riset Indonesian Presidential Studies (IPS) Arman Salam mengatakan, Jokowi tidak boleh terjebak dalam sanjungan para pemimpin dunia. Sebab, akan menjadi bumerang bagi Jokowi dan Indonesia sebagai negara bangsa.
Ia mengingatkan, dipilihnya Indonesia menjadi Presidensi G-20 jangan sampai membuat lupa bahwa tugas Jokowi adalah untuk membela kepentingan negara sendiri.
"Menjadi ketua G-20 jangan sampai membuat lupa akan hakekatnya membela kepentingan negara sendiri dan bukan negara luar," kata Arman melansir Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (3/11).
Dikatakan Arman, diakuinya Presiden Jokowi di mata dunia sangat baik bagi bangsa Indonesia. Meski demikian, menjadi pahlawan bagi negaranya sendiri jauh lebih diharapkan oleh masyarakat Indonesia saat ini.
"Menjadi hero di mata dunia adalah baik namun harus menjadi hero dinegara sendiri itu lebih didambakan masyarakat. Harus jeli memilah mana kepentingan global dan mana kepentingan untuk bangsa," pungkasnya.
Presiden Joko Widodo sejak 30 Oktober melakukan rangkaian lawatan ke luar negeri. Ia menghadiri KTT G-20 di Roma Italia sekaligus menerima Presidensi G-20, menghadiri KTT pemimpin dunia COP26 dan saat ini berkunjung ek Uni Emirat Arab.
Dalam pertemuan-pertemuan itu, Jokowi kerap mendapat sanjungan dan sambutan hangat dari para pemimpin negara di dunia.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer
- Rampungkan Carut Marut Negara Dengan "Selesaikan" Jokowi