Presiden Joko Widodo dianggap sedang mempertontonkan kegagalannya dalam hal pembangunan infrastruktur penerbangan di Indonesia.
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer
- Rampungkan Carut Marut Negara Dengan "Selesaikan" Jokowi
Begitu kata pakar politik dan hukum Universitas Nasional
Jakarta, Saiful Anam menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang
mempertanyakan keperluan banyaknya bandara bertaraf internasional hingga
30 di Indonesia.
"Pernyataan Jokowi tersebut justru seperti ingin mempublikasikan kegagalannya utamanya dalam tata kelola pembangunan infratruktur penerbangan di Indonesia. Ini kan jelas seperti ingin mempertontonkan kegagalannya sendiri, dengan seakan menyatakan bandara Internasional tidak perlu terlalu banyak seperti saat ini," ujar dia dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (7/8).
Saiful Anam mengaku heran dengan sikap kepala negara yang mempertanyakan hasil kinerjanya sendiri di bidang infrastruktur yang selalu dibanggakan sejak periode pertama.
"Ini sebenarnya gejala apa? Apakah Jokowi sudah sadar ingin tobat dalam membangun infrastruktur? Atau hanya sedang ingin mencari legitimasi untuk segera melakukan reshuffle terhadap Menteri Perhubungan (Budi Karya Sumadi)?" tanya dia.
Karena itu, lanjut Saiful Anam, pernyataan tersebut sangat tidak sesuai lantaran Jokowi selalu membanggakan infrastruktur yang dilakukannya selama memimpin Indonesia.
"Saya kira pernyataan tersebut tidak sesuai dengan platform Jokowi yang selama ini dinilai gencar melakukan pembangunan infrastruktur besar-besaran," tutupnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer
- Rampungkan Carut Marut Negara Dengan "Selesaikan" Jokowi