Presiden Joko Widodo mengingatkan para relawannya bahwa Indonesia menganut sistem demokrasi. Karena itu, menurutnya, wacana presiden 3 periode adalah hal yang wajar disuarakan.
- Pimpin Rakernas XVII APEKSI, Wali Kota Eri Satukan Sistem Aplikasi Kota Seluruh Indonesia
- Pertama dalam Sejarah, Eri Cahyadi Jadi Wali Kota Surabaya Pertama yang Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha dari Presiden RI
- Jokowi Belum Pasti Hadiri Kampanye Akbar Prabowo-Gibran di GBK
Hal itu disampaikan Jokowi saat mengadiri acara Musyawarah Rakyat (Musra) di gedung Youth Center, Sport Center Arcamanik, Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/8).
Jokowi bahkan menyamakan wacana tersebut dengan pendapat ganti presiden yang ramai menjelang Pilpres 2019 yang lalu.
"Karena negara ini adalah negara demokrasi, jangan sampai ada yang baru ngomong 3 periode (lalu) kita sudah ramai," ungkapnya.
"Itu kan tataran wacana. Kan boleh saja orang menyampaikan pendapat, orang kalau ada yang ngomong 'ganti presiden' kan juga boleh, ya enggak? 'Jokowi mundur' kan juga boleh," kata Jokowi menekankan.
Dalam forum ini, Jokowi juga kembali menerima dukungan dari para pendukungnya untuk maju lagi sebagai orang nomor 1 di republik lewat Pilpres 2024.
Namun Jokowi mengaku akan taat kepada kehendak rakyat, selain kepada konstitusi yang tidak memperbolehkan Presiden menjabat lebih dari 10 tahun atau tiga periode.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer
- Rampungkan Carut Marut Negara Dengan "Selesaikan" Jokowi