DPP PDI Perjuangan diyakini tidak akan mengagendakan pemanggilan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kapasitasnya sebagai kader. Meskipun belakangan sinyal dukungan Jokowi terhadap Prabowo Subianto makin menguat.
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer
Jokowi tidak akan bernasib sama seperti putranya Gibran Rakabuming Raka, Effendi Simbolon, hingga Budiman Sudjatmiko yang dipanggil DPP Bidang Kehormatan Partai karena memberikan sinyal dukungan terhadap bakal capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
“Tidak diperlukan pemanggilan Jokowi, kecuali PDIP ingin bunuh diri di 2024,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah melansir Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (4/8).
Menurut pengamat politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, memanggil Jokowi dalam kapasitasnya sebagai kader yang mendukung Prabowo, justru akan menimbulkan reaksi dan gerakan baru kader PDIP untuk pendukung Menteri Pertahanan RI itu.
“Karena, saat ini sudah cukup banyak yang mengetahui kalau Jokowi cenderung ke Prabowo,” demikian Dedi Kurnia.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik
- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah
- Prabowo Hapus Kuota Impor, Ra Huda Ingatkan Nasib Petani Garam Madura