Aksi kritis Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) dinilai sebagai bentuk kebebesan berekspresi oleh Presiden Joko Widodo, sehingga tidak perlu dilarang-larang oleh pihak universitas.
- Ketua DPR Puan Maharani Bantu Alat Produksi Perajin Tempe di Surabaya, Ini Harapannya
- Bro Richard Kembalikan Formulir, Plt Ketua PSI Surabaya Salut Anak Muda Peduli Surabaya
- Margarito Kamis Tidak Yakin Uji Materi Presidential Threshold Diterima MK
Hal itu disampaikan Jokowi menanggapi kritik BEM UI berupa meme "Jokowi The King of Lip Service" beredar di media sosial, pada Minggu (27/6).
"Ya saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa. dan ini negara demokrasi, jadi kritik itu boleh-boleh saja. Dan universitas tidak perlu menghalangi mahasiswa untuk berekspresi," ujar Jokowi, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, saat memberikan keterangan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat (29/6).
Namun begitu, Jokowi mengingatkan agar kritik yang disampaikan tetap memperhatikan adab kesantunan. Sebab menurutnya, Indonesia merupakan negara dengan budaya yang mempraktikkan hal tersebut.
"Kita ini memiliki budaya tata krama, memiliki budaya kesopansantunan, ya saya kira biasa saja (kritik BEM UI). Mungkin mereka sedang belajar mengekspresikan pendapat," tutur Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyampaikan ajakan kepada semua pihak untuk tetap mendukung fokus pemerintah pada penyelesaian masalah pandemi Covid-19.
"Tapi yang saat ini penting, kita semuanya memang bersama-sama fokus menangani pandemi Covid-19," demikian Joko Widodo.
Pada akhir pekan kemarin, pihak Rektorat UI memanggil BEM UI untuk meminta klarifikasi atas meme "Jokowi The King of Lip Service" yang beredar di media sosial.
BEM UI membuat meme tersebut dalam konteks mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo, karena dinilai tidak ada kesesuaian antara implementasi kebijakan dengan ucapan.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kunjungi Pusvetma Surabaya, Agatha Retnosari Pantau Langsung Distribusi Vaksin PMK di Jatim
- Yudo Margono Soroti Potensi Ancaman Global saat Diuji Komisi I DPR
- Dekat sejak Pilkada DKI, HRS Berpeluang Dukung Anies di Pilpres 2024