Dinamika hubungan bilateral dan kerjasama yang sempat terhenti karena pandemi Covid-19, menjadi bahasan dalam kunjungan delegasi partai politik Indonesia ke kantor Departemen Luar Negeri China di Beijing.
- Ini Penyebab Harga Emas Terus Naik
- Indonesia Tak Bisa Tiru China Melawan Tarif Trump, Ini Alasannya
- AS Terus Tambah Tarif Impor Trump untuk China Hingga 145 Persen
Dalam kunjungan itu, delegasi multipartai Indonesia dengan dipimpin Anggota Komisi VI DPR RI Luluk Nur Hamidah. Mereka datang untuk menemui Dirjen Asia Tenggara IDCPC, Peng Xiubin.
Diskusi bilateral berlangsung selama satu jam lebih dan membahas berbagai hal. Mulai dari manajemen partai politik hingga hubungan bilateral Indonesia-China.
Departemen Luar Negeri China pada kesempatan itu, menunjukkan kepada delegasi terkait pembangunan yang dihasilkan pemerintah China. Serta, mengajak Indonesia untuk lebih meningkatkan lagi kerjasama di antara kedua negara.
Jurubicara Partai Kebangkitan Bangsa Mikhael Sinaga yang hadir dalam pertemuan itu, menyampaikan harapan bahwa program yang sekarang sudah berjalan dapat dilanjutkan dengan lebih baik lagi.
"Beberapa program kerjasama Indonesia-China terhenti akibat pandemi Covid-19. Di tengah membaiknya situasi, kita harus mulai kembali," kata Mikhael dalam keterangan tertulis, Senin (19/6).
Mikhael khususnya meminta agar program beasiswa ke China dapat dimulai kembali. Terutama, bagi anak muda yang tertarik mengembangkan karir di politik.
"Terutama untuk kader-kader muda dari parpol. Saya harap China bisa memberikan beasiswa agar kader muda Indonesia mendapatkan ilmu mengelola partai politik di berbagai level," terangnya.
Menurutnya, tingkat keteraturan dan disiplin di China semakin baik tiap tahunnya dan ini tidak terlepas dari peran partai politik.
"Sikap disiplin ini harus bisa diterapkan di Indonesia, agar Indonesia menjadi negara yang maju," pungkas Mikhael yang merupakan bakal caleg Dapil 1 Sumatera Utara.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ini Penyebab Harga Emas Terus Naik
- Indonesia Tak Bisa Tiru China Melawan Tarif Trump, Ini Alasannya
- AS Terus Tambah Tarif Impor Trump untuk China Hingga 145 Persen