Kubu Calon Presiden Nomor Urut 2, Prabowo Subianto menyayangkan saat seorang anak yang belum cukup umur dijadikan materi politik untuk menyerang rival politik.
- KPU Jember Jadi Terlapor Dugaan Pelanggaran Administrasi Paslon Nomor 2, Bawaslu Panggil Pelapor dan Saksi
- PDIP Ogah Koalisi dengan Demokrat, Pengamat: Megawati Itu Perasa, Emosional
- Ribuan Jamaah Antusias ikuti "Ketami Bershalawat" Bareng SBY
Jurubicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak bahkan menyebut perilaku tersebut sebagai watak yang bengis. Apalagi, anak yang dimaksud sudah meninggal dunia dan terkonfirmasi belum memiliki hak pilih.
“Menggunakan anak-anak yang wafat sebagai alat politik untuk menyerang dan menjatuhkan rival politik adalah watak bengis,” tutur Dahnil lewat akun media sosial X pribadi, Kamis (14/12).
Dahnil memastikan bahwa anak bernama Harun Al Rasyid yang meninggal pada 22 Mei 2019 bukan pendukung Prabowo. Sebab, usia Harun masih di bawah 17 tahun kala itu.
“Anak 15 tahun, tidak ikut demo. Orang tua sejak awal menyebutkan tidak ikut-ikut politik,” tegasnya dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- WHO: Pada Waktunya, Akan Muncul Virus yang Tidak Dapat Dikendalikan Oleh Kita
- Tanggapi Koalisi Bersatu, PDIP Optimis Bisa Usung Presiden Sendiri
- Garuda Indonesia Diminta Komitmen Soal Jadwal Penerbangan Jemaah Haji