Polisi diminta segera menangkap terduga pelaku pembacokan kader Ansor Surabaya yang bernama Bahrawi (63 tahun). Korban dibacok tangannya saat memasang banner di jalan Dukuh Bulak Banteng Surabaya Sabtu siang, (16/11).
- Bantu Kemensos Salurkan Bansos, Wali Kota Eri Terjun Langsung Layani Warga
- SAR Kerahkan Tim Cari 3 WNI Dan 2 WNA yang Tersapu Ombak di Pantai Jembatan Panjang
- Surat Edaran Kades di Gresik Minta Perusahaan Swasta Kirim Parsel Lebaran
"Kalau pelaku alami gangguan jiwa, maka sangat tidak masuk akal kalau dilakukan lima orang. Masak gila semua orangnya itu. Tapi kita tidak berandai-andai kalau ini nuansa politik. Serahkan ke polisi saja," tegas Afif saat jumpa pers, di Surabaya, Selasa (20/11).
Afif menegaskan, pemasangan banner itu juga tidak menyalahi aturan karena memang dipasang di depan rumah kosong. Tidak dihuni oleh pemiliknya.
"Rumah itu kosong, berada di tikungan jalan. Kan kalau orang Jawa itu rumah tusuk sate karena menghadap jalam karena diyakini rejekinya sempit, atau apa. Jadi banner dipasang di rumah kosong sehingga tak ada masalah," kata
Saudara ipar Menpora Imam Nahrawi itu menduga ada unsur perencanaan dalam kasus tersebut. Mengingat kasus akibat persoalan pemasangan banner itu sebenarnya telah selesai dengan adanya permintaan maaf sekaligus pencopotan banner dari kadernya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Puluhan Pemilik Kios Mulai Teken Perjanjian Jual Beli Pupuk Bersubsidi 2021
- Kasi Intelijen Kejari Surabaya Benarkan Kasus Sengketa Aset PT KAI Daops 8 Naik ke Penyidikan
- Mulai Agustus, ASN Pemkot Surabaya Dampingi KSH Lakukan Input Data di Aplikasi Sayang Warga