Ketua Umum (Ketum) Partai Nasdem Surya Paloh disarankan agar kadernya dikeluarkan dari kabinet pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin. Tujuannya, agar peristiwa yang dialami Presiden Soeharto kembali terulang, yakni lengser dari jabatannya.
- Politisi Nasdem Ahmad Ali Mangkir Panggilan KPK
- Tandas Yang Menyesatkan
- Menghadapi Potensi Bencana Akibat La Nina: Fraksi NasDem Jatim Dorong Pemprov Proaktif Antisipasi Banjir
Hal itu disampaikan oleh Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi menanggapi pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Surya Paloh beberapa waktu lalu.
"Sebaiknya Nasdem keluar saja dari Kabinet. Publik tahu, semua gara-gara Nasdem capreskan Anies. Pilihan politik Surya Paloh dan Nasdem itu nampak tidak disukai Jokowi," ujar Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (29/1).
Mengingat kata Muslim, di era pemerintahan Soeharto, ketika Ginanjar dan menteri-menterinya saat itu keluar dari kabinet, Soeharto langsung jatuh dari kekuasannnya.
Menurut Muslim, Surya Paloh tidak perlu takut kalau menterinya diberhentikan dari kabinet. Sebab, keberanian keluar dari kabinet Jokowi akan menambah kekuatan bagi Nasdem. Khususnya, bisa bermanuver membangun kekuatan untuk memenangkan Anies dan Pemilu 2024 nanti.
"Atau bisa juga setelah menteri-menteri Nasdem direshuffle, Jokowi akan mengalami nasib seperti Pak Harto saat menteri-menterinya mundur," pungkas Muslim.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer
- Rampungkan Carut Marut Negara Dengan "Selesaikan" Jokowi