Meninggal dunia beberapa jam usai menjalani vaksin Covid-19 di puskesmas setempat, pada Kamis (10/6). Wanita yang diketahui bernama Wiwin Kamalia (39), warga Desa/ Kecamatan Suboh, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, diketahui memiliki riwayat penyakit asma.
- Buaya Air Tawar Ditemukan Berkeliaran Di Sawah Warga
- PPKM Darurat, Pelanggar Prokes di Lamongan Ditindak Tegas
- Silaturahmi dengan Ribuan Purna Tugas PNS Pemkot, Wali Kota Eri Sampaikan Permohonan Maaf
Hal itu dibenarkan oleh suami korban, Budiyanto. Dirinya mengatakan, bahwa almarhum istrinya memang mempunyai riwayat sesak nafas atau asma, diapun mengaku ikhlas atas kepergian wanita yang belakangan diketahui adalah kader posyandu di rumahnya tersebut.
"Punya penyakit asma tetapi sudah lama tidak kambuh, dan stri saya tidak menyampaikan (kepada petugas medis) kalau punya riwayat penyakit itu, mungkin karena merasa sudah sehat. Setelah divaksin masih sempat ke pergi ke pasar," ujar suami mendiang, kepada Kantor Berita RMOLJatim, sehari setelah meninggal.
Informasi lain yang diperoleh, Wiwin Kamelia meninggal dunia kurang lebih empat jam setelah disuntik vaksin di Puskesmas Suboh, pada Kamis (10/6) lalu. Menurut beberapa keterangan yang dihimpun, wanita ini sebenarnya tidak menunjukkan gejala apapun, saat observasi usai divaksin, seperti lazimnya masyarakat lain pasca vaksin.
Setelah pulang ke rumah, dan sempat ke pasar serta membuat kue, korban mengeluh sesak nafas, kemudian dinyatakan meninggal dunia saat hendak dibawa ke RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo.
Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Situbondo Karna Suswandi, tidak menampik adanya hal itu. Dirinya menegaskan, dalam tahapan vaksinasi setiap masyarakat, wajib menyampaikan kepada petugas kesehatan. Dirinya berharap, insiden di Puskesmas Suboh tidak kembali terulang. Karena memperoleh informasi, bahwa korban ternyata memiliki riwayat penyakit sesak nafas atau asma yang dideritanya selama ini.
"Pertama kami atas nama Pemerintah Kabupaten Situbondo turut berbelasungkawa atas meninggalnya almarhumah. Kami hadir bersama Forkopimda ke rumah duka untuk mengecek kebenarannya, karena ada rumor yang bersangkutan meninggal karena vaksinasi, tapi ternyata almarhumah memiliki riwayat asma, ketika proses vaksinasi tidak menyampaikan kepada petugas," ujar Bupati Situbondo Karna Suswandi kepada sejumlah wartawan di Situbondo, Sabtu (12/6)
Bupati juga tidak menampik, jika Wiwin Kamelia juga merupakan kader posyandu yang sedikit paham tahu tentang medis. Akan tetapi, dirinya menyesalkan kenapa almarhum tidak menyampaikan yang sebenarnya jika punya riwayat sesak nafas (asma) ketika ditanya oleh petugas vaksinasi di puskesmas.
Oleh karena itu, dirinya kembali menegaskan, agar masyarakat yang akan vaksinasi COVID-19 menyampaikan sebenarnya kepada petugas kesehatan, terkait riwayat penyakit yang pernah diderita sebelum mengikuti vaksin.
"Sebelum disuntik vaksin kan ada beberapa tahapan, mulai pendaftaran, pemeriksaan kesehatan dan selanjutnya petugas akan menanyakan riwayat penyakit warga yang akan divaksin, karena ketika punya riwayat sesak nafas dan tekanan darah tinggi dan riwayat lainnya, petugas akan menolak atau tidak akan divaksin," tuturnya.
Lebih lanjut dirinya menegaskan, jika vaksin Click vud-19 aman diberikan kepada masyarakat, untuk itu meminta masyarakat agar benar-benar menyampaikan informasi apa adanya atau sesuai fakta, sehingga proses vaksinasi berjalan dengan baik.
"Kami berharap masyarakat mengerti bahwa vaksinasi COVID-19 ini adalah kepentingannya untuk kesehatan masyarakat. Kami bersama Forkopimda hadir ke rumah duka karena ingin menyampaikan terima kasih kepada keluarga, karena almarhumah adalah kader posyandu terbaik di desa ini," tuturnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Gelar Road Show Perizinan Usaha Gratis Bagi Pelaku UMKM, Begini Harapan Pemkab Bondowoso
- Pemkot Surabaya Siapkan Pengamanan dan Pengaturan Parkir Selama Libur Lebaran
- Gas Bumi Terbilang Lebih Murah dari LPG Melon, PGN dan Pemprov Jatim Saling Suport Biaya Pemasangan