Banjir yang merendam Kota Semarang, Jawa Tengah, sebetulnya bisa menurunkan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang digadang sebagai salah satu kandidat capres 2024.
- KPK Didesak Periksa Ganjar Pranowo di Kasus Skandal Korupsi e-KTP
- Usai Hasto Ditahan, KPK Didesak Usut Skandal Korupsi E-KTP Ganjar
- Paslon 2 Deklarasi Menang Satu Putaran, Ganjar: Kita Belum, Tunggu Dulu
Akan tetapi, banjir Semarang itu hanya akan menggerus elektabilitas Ganjar apabila viral di media sosial (medsos).
“Yang jelas pengaruh banjir bisa menyeret elektabilitas apabila viral di media sosial, selalu menjadi komsumsi publik, maka lama-lama akan berbekas tidak baik di benak publik,” ujar Direktur Eksekutif Voxpoll Research dan Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Selasa (3/1).
Menurut Pangi, publik akan mempunyai alasan untuk tidak memilih Ganjar karena dianggap tidak punya prestasi atau kemampuan dalam menyelesaikan banjir di daerahnya. Ini dilakukan oleh kategori pemilih rasional.
“(Tapi) Pemilih Indonesia lebih banyak kategorisasi pemilih sosiologis. Basis mereka memilih pemimpin lebih kepada alasan kesamaan agama, suku, wilayah, dan etnis. Mereka tidak terlalu fokus soal kinerja dan prestasi, terlepas apakah pemimpin tersebut punya kompetensi dalam menyelesaikan problematika banjir itu sendiri,” pungkasnya.
Banjir yang melanda Kota Semarang sejak 31 Desember 2022 telah membuat sejumlah wilayah di kota tersebut lumpuh. Puluhan warga pun harus dievakuasi ke lokasi yang lebih aman oleh tim SAR Gabungan.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- KPK Didesak Periksa Ganjar Pranowo di Kasus Skandal Korupsi e-KTP
- Usai Hasto Ditahan, KPK Didesak Usut Skandal Korupsi E-KTP Ganjar
- KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden Dan Wapres RI, Gus Fawait: Kemenangan Rakyat Indonesia