Kasus yang menimpa Dzikria Dzatil (43), Ibu Rumah Tangga (IRT) yang diduga menghina Walikota Surabaya, Tri Rismaharini lewat media sosial, seolah menegaskan kepada para pemimpin di negeri ini agar tidak mudah baper alias bawa perasaan.
- Jokowi Sudah Sering Diingatkan Soal IKN, Tapi Tetap Ngotot
- Polemik Ijen, Tiga Fraksi Ajukan Hak Interpelasi
- Nasdem Minta Kejagung Usut Tuntas Uang Rp27 M yang Diserahkan Maqdir Ismail
Demikian yang disampaikan oleh mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Taufiqurrahman, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (4/2).
"Jadi, memang berat beban jadi pejabat di zaman demokrasi ini. Kalau baper dan semua orang yang mengkritik atau tidak suka dengan kebijakan kita dipidana, bisa makin penuh penjara," ucapnya.
Untuk itu, politikus Partai Demokrat ini menitip pesan kepada Risma jangan terlalu mendengarkan suara-suara orang yang tidak suka kepadanya.
"Bekerja saja dengan benar. Itu yang akan menentukan apakah Ibu (Risma) pejabat yang baik atau tidak," tandas Taufiq.
Dilaporkan Kantor Berita RMOLBanten, meski bukan warga Jakarta, Dzikria mengaku sakit hati karena di media sosial Anies sering di-bully soal banjir. Dia pun melampiaskan dengan membalasnya juga di media sosial.
"Motifnya pelaku sakit hati karena Gubernur DKI Jakarta (Anies) sering di-bully,” jelas Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran, kepada wartawan saat rilis perkara, Senin (3/2).
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Siap Menang, Malang Bangkit Bakal Maksimalkan Kampanye Digital.
- Ganjar Dinilai Salah Perhitungan Ikut PDIP Gagalkan Piala Dunia, Kini Erick Thohir jadi Jagoan Jokowi
- Sebelum Naikkan Harga BBM, Pemerintah Diminta Pertimbangkan Suasana Hati Rakyat