Kalau Sandiaga Nyapres atau Cawapres Diusung Partai Lain, Peluang Prabowo Menang Semakin Kecil

Wakil Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto/Net
Wakil Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto/Net

Kesiapan Wakil Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno menjadi calon presiden pada Pilpres 2024 tentu akan mengusik para petinggi dan sebagian kader Gerindra. Dorongan agar Sandiaga kembali mundur dari Gerindra bahkan mulai bermunculan.


“Respon tersebut mengindikasikan adanya kegelisahan petinggi dan sebagian kader Gerindra atas manuver Sandi,” tegas pengamat politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, Jumat (2/9).

Menurutnya, pernyataan kesiapan Sandi Uno di acara PPP merupakan sebuah manuver untuk menghalangi Prabowo Subianto memenangkan kontestasi Pilpres 2024.

Sehingga, menjadi wajar jika kemudian kader Gerindra gelisah. Sebab akan banyak emak-emak dan kaum milenial pemilih Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019 yang berlabuh ke Sandi.

“Kalau Sandi ikut pada kontestasi Pilpres 2024, maka mayoritas dukungan emak-emak dan milenial akan tetap kepadanya,” katanya.

Dengan adanya pernyataan Sandiaga tersebut, dikhawatirkan akan mengurangi dukungan kepada Prabowo. Padahal, bagi Gerindra, Pilpres 2024 adalah kesempatan terakhir bagi Prabowo untuk menggenggam impian menjadi presiden.

"Jadi, kalau Sandi nyapres atau cawapres diusung partai lain, maka peluang Prabowo menang akan semakin kecil. Hal itu sudah pasti tidak dikehendaki Gerindra, termasuk tentunya Prabowo sendiri,” tutupnya dimuat Kantor Berita Politik RMOL.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news