Kali Lamong Meluap- Pasar- Sawah Dan Rumah Warga Terendam Banjir

Banjir luapan Kali Lamong, kembali melanda sejumlah desa di Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik. Akibatnya, sejumlah rumah, areal persawahan atau perkebunan terendam air dengan ketinggian bervariatif dari 20 cm sampai 50 cm.


"Banjirnya sangat besar, biasanya di desa ini tidak perna kebanjiran meski desa tetangga mengalami kebanjiran. Saking besarnya air, sampai mengakibatkan pasar kepatihan yang biasanya tidak perna kena banjir menjadi kebanjiran," ujarnya kepada Kantor Berita RMOLjatim, Rabu (1/5).

Di tambahkan Sunardi, akibat banjir banyak pedagang dipasar yang harus merelakan barang dagangannya terendam. "Karena air datangnya tiba-tiba, membuat banyak pedagang yang terlambat menyelamatkan dagangannya. Namun, yang bisa diselamatkan langsung diungsikan pemiliknya," ungkapnya.

Senada juga disampaikan Abdul Karim (36) salah seorang warga Desa Kepatihan bahwa banjir yang melanda desanya. Karena, tidak adanya upaya penangganan bencana banjir yang kongkrit dari pemerintah.

"Semestinya penanganan banjir menjadi prioritas utama pemerintah, terutama didaerah yang aliran Kali Lamong ini. Sehingga masyarakat tidak menjadi korban banjir, setiap musim hujan tiba," tegasnya.

"Kalau sudah terjadi banjir gini kan, kasihan masyarakat kecil. Rumah, sawah atau kebunnya terendam, terus pedagang dipasar dagangannya juga ikut terendam. Kalau sudah begini, aktifitas perekonomian masyarakat menjadi mandek. Ini yang harus dipikirkan pemerintah, jangan sampai mengampangkan persoalan ini tanpa ada solusi," katanya dengan nada geram.

"Persoalan banjir yang akibat meluapnya air Kali Lamong ini kan, sudah terjadi sejak puluhan tahun silam. Masak pemerintah kok tidak pekah, baik pemerintah daerah maupun pusat harus bertanggung jawab. Ini masalah yang sedang dihadapi rakyat, janganlah masalah banjir dibiarkan berlarut. Apalagi, sampai menyalahkan masyarakat yang terdampak banjir," tandasnya.[eze/bdp]

ikuti terus update berita rmoljatim di google news