Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) menjadi harapan bagi rakyat Indonesia ketika negara dan pemerintah abai terhadap nasib rakyat.
- KAMI: Selamatkan Indonesia!
- Gatot Nurmantyo Kritik Putusan MK Soal Perpanjangan Masa Jabatan Pimpinan KPK
- Alasan KAMI Belum Dukung Bacapres, Gatot Nurmantyo: Masa Depan Kita Sedang Dirampok
Menurut Direktur Ekskutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto, KAMI yang berisi para tokoh nasional, agama, dan aktivis itu bukanlah sebuah gerakan makar, melainkan gerakan civil society.
"Kata makar propaganda kekuasaan. Dalam sistem civil society kelompok masyarakat yang tercerahkan diperlukan untuk melakukan kontrol dan evaluasi jalannya kekuasaan tersebut, agar kekuasaan itu berkhidmat untuk rakyat, bukan hanya untuk oligarki kekuasaan politik," ujar Satyo dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (4/8).
Karena, kata mantan Sekjen ProDEM ini, rakyat sangat membutuhkan adanya gerakan yang bisa menyuarakan pendapat mereka yang sudah tidak bisa lagi berharap kepada pemerintah.
"Masyarakat memerlukan “dissenting opinion” seperti yang disuarakan oleh kelompok KAMI itu untuk menjaga masyarakat agar memiliki harapan, ketika negara dan pemerintah terkesan abai dengan segala kenyataan kesulitan hidup mereka di tengah himpitan krisis ekonomi akibat pandemik Covid-19," pungkas Satyo.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- KAMI: Selamatkan Indonesia!
- Gatot Nurmantyo Kritik Putusan MK Soal Perpanjangan Masa Jabatan Pimpinan KPK
- Alasan KAMI Belum Dukung Bacapres, Gatot Nurmantyo: Masa Depan Kita Sedang Dirampok