Wisata edukasi alam bisa berpadu dengan pembelajaran bahasa Mandarin. Hal itulah yang bisa didapatkan pengunjung kampung Mandarin, Desa Sendang, kecamatan Wonotunggal, kabupaten Batang.
- Serunya Berlari Susuri Hutan dan Pantai di Alas Purwo Jungle Run
- Penasaran, Walikota Surabaya hingga Komjen Jepang Kunjungi Kota Tua Gresik
- Menilik Indahnya Pulau Spongebob
"Kampung mandarin ini lokasinya kebanyakan alam, jadi kami ingin mengedukasi belajar bahasa mandarin di rumah saja, tapi juga bisa belajar di alam yang pasti akan lebih Fun," kata Pendiri Desa Mandarin, Amelia, dilansir dari Kantor Berita RMOLJateng, Senin (29/11).
Sebagai tahap awal, Pihak menggelar edukasi alam kepada anak-anak sekitar dan luar daerah. Ia menggelar kegiatan outdoor sembari belajar bahasa.
Lalu, anak-anak juga merasakan budaya minum teh dari China. Ia tidak hanya mengajarkan bahasa tetapi juga budaya.
"Di alam, anak-anak kami beri tugas memberi makan hewan ternak seperti kambing dan ayam. Aktivitas berikutnya ada menangkap ikan," kata Amelia.
Anak-anak wajib turun ke kolam untuk menangkap ikan langsung di kolam. Kemudian, aktivitas menanam pohon yang kebetulan bertepatan hari pohon sedunia.
Amelia bercita-cita mengembangkan wisata edukasi alam di tempatnya. Lalu, menggandeng sekolah-sekolah agar belajar di tempatnya
"Apalagi pada masa pandemi Covid-19 di mana anak-anak lebih banyak belajar daring, tentu bisa jadi alternatif," ucapnya.
Harapannya, wisata edukasi alam juga bisa meningkatkan perekonomian warga desa.
Orangtua peserta Risa mendukung pengembangan wisata edukasi alam. Menurutnya, pembelajaran di lapangan bisa mengembangkan motorik anak.
"Dan bisa membuat anak lupa dengan gadgetnya. Saya harap ini dikembangkan terutama oleh pemerintah daerah, agar lebih dikenal," tuturnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Seminar Internasional, FS Unitomo Bahas Minat Pemerhati Pengajaran Bahasa, Sastra dan Budaya
- SMAK St Agnes Jawarai The Big Five Grand Final Youth Talk Competition 2021