China dilaporkan telah mengerahkan kapal utama penjaga pantainya, China Coast Guard (CCG), untuk berpatroli di Laut Natuna Utara pada akhir tahun lalu.
- Hamas Tembakkan Ratusan Roket ke Israel, Desak Tel Aviv Tarik Pasukan Dari Masjid Al-Aqsa
- Hanya Semalam, Tiga Motor Hilang di Rumah Ketua RT Wilayah Waru
- Penerbang F-16 Indonesia dan AS Latihan Tempur Satu Lawan Satu
Menurut data pelacakan kapal Marine Traffic, kapal CCG 5901 berada di area sekitar ladang gas lepas pantai Natuna yang merupakan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia pada 30 Desember.
Mengutip BenarNews dan Radio Free Asia, kapal penjaga pantai terbesar di dunia yang kerap disebut "monster" itu telah meninggalkan pelabuhan Sanya di Pulau Hainan, China pada 16 Desember.
Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla), Aan Kurnia membenarkan informasi keberadaan kapal China tersebut. Ia juga mengaku telah menyebarkan informasi tersebut ke kementerian dan lembaga.
“Bakamla sendiri berusaha segera hadir untuk menunjukkan kedaulatan," ujarnya kepada This Week in Asia.
Aksi berani China sendiri terjadi ketika pemerintah Indonesia semakin tegas di perairan utara.
Bulan lalu, Indonesia dan Vietnam telah mengumumkan telah menyelesaikan pembicaraan tentang batas-batas ZEE, yang membuat China kesal karena batas-batas tersebut berada dalam klaim "sembilan garis putus-putus" Beijing.
Kemudian pada awal pekan ini, pemerintah Indonesia mengesahkan rencana pengembangan pertama untuk Blok Tuna.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Forum Cinta Tanah Air Desak China Sudahi Intervensi di Laut Natuna Utara
- Front Anti Dominasi Asing Unjukrasa di Kedubes China, Desak Hentikan Provokasi Kedaulatan di Laut Natuna Utara
- Laut Natuna Jadi Perlintasan Kapal Perang Asing Karena Aturan Bakamla Lemah