Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi telah memerintahkan jajarannya untuk menarik seluruh personel dari Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah.
- Ditanya soal Wadas, Ganjar: Beres!
- Wadas Banjir, Pemerintah Harus Batalkan Tambang Andesit!
- Warga Wadas Terima Pembebasan Lahan, Ganti Rugi Capai Rp 193 Miliar
"Hari ini seluruh personel sudah kita tarik dari Wadas seiring selesainya proses pengukuran oleh BPN,” kata Luthfi di Mapolda Jawa Tengah, Jumat (11/2).
Namun demikian kata Luthfi, masih adanya Polisi Brimob yang datang dengan anjing pelacak di Wadas. Ini adalah langkah penetrasi terhadap tempat-tempat yang rawan dan sifatnya hanya beberapa jam saja.
"Itu hanya penetrasi bilamana ada gangguan kamtibmas. Tidak permanen kok, hanya beberapa jam saja. Saat ini dah clear, posko pun tidak ada", kata Luthfi.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Iqbal Alqudussy mengatakan anggota kepolisian yang tersisa di Wadas saat ini berada di bawah kendali Kapolres untuk pemeliharaan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di sana.
Meski demikian, Iqbal mengakui bahwa anggota kepolisian juga masih mencoba melakukan komunikasi dengan warga desa yang menerima ataupun menolak pembangunan Bendungan di wilayah tersebut.
"Keberadaan (anggota polisi) disesuaikan dengan hakikat karakteristik kerawanan di wilayah tersebut," jelasnya sebagaimana dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ditanya soal Wadas, Ganjar: Beres!
- Wadas Banjir, Pemerintah Harus Batalkan Tambang Andesit!
- Warga Wadas Terima Pembebasan Lahan, Ganti Rugi Capai Rp 193 Miliar