Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Pondok Pesantren Mambaul Maarif, Denanyar, Jombang. Kapolda berpesan kepada semua masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan meskipun sudah disuntik vaksin.
- Pemkot Surabaya Tingkatkan Akses Vaksinasi dan Skrining Kesehatan untuk Cegah Pneumonia
- Tekan Angka DBD Di Jatim, Benjamin Kristianto Minta Pemerintah Gencarkan Vaksin
- Penderita DBD di Jatim Meningkat, Khofifah Ajak Warga Lakukan 3M Plus dan Vaksinasi
"Titip pesan kepada para santri dan masyarakat agar tak kendor dalam menerapkan protokol kesehatan," kata Irjen Nico Afinta didampingi Kapolres Jombang AKBP Agung Setyo Nugroho, dan Bupati Jombang Mundjidah Wahab, serta Pengasuh Ponpes Mambaul Maarif Denanyar, KH Abdussalam Sohib, Rabu (06/10) dikutip RMOLJatim.
Pihaknya juga meminta masyarakat tetap waspada dan tidak lengah terhadap virus corona meskipun kasusnya melandai. Sebab, penyakit tersebut mudah menginfeksi orang-orang yang lengah, lemah sertai mengabaikan protokol kesehatan.
"Ini penyakit senenge golek (sukanya mencari) kelemahan kita, jadi lemah sama dengan sakit, lengah sama dengan sakit, sak karepe dewe (sesukanya sendiri) sama dengan sakit. Jadi harus disiplin sehat, patuh prokes sehat. Kalau ingin sehat ya harus patuh prokes dan disiplin," ujarnya.
Masih kata Kapolda, satu-satunya pada PPKM mencapai level 1 adalah provinsi Jawa Timur. Itu semua karena kerja sama yang baik antara semua pihak dan pelaksanaan prokes telah berjalan dengan baik.
"Ingat level 1 bisa dicapai karena masing-masing dari kita, orang-perorang, kita semua menjadi bagian besar dalam peranan menciptakan itu," tegasnya.
Peranan yang dimaksud merupakan bagian penting di dalam mewujudkan herd immunity atau kekebalan kelompok. Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 di Ponpes Mambaul Maarif itu melibatkan 40 orang petugas gabungan TNI, Polri dan relawan.
Rencananya 2.000 orang santri yang akan disuntik vaksin COVID-19 dosis kedua. Vaksinasi itu merupakan wujud suatu sinergi antara Pemerintah Daerah, TNI, Polri dan Pondok Pesantren yang didukung relawan.
Menurut Nico, sinergi itu, membuahkan hasil yang bagus dalam pelaksanaan program pemerintah yaitu vaksinasi. Kedepan dari TNI Polri akan selalu mendukung kegiatan vaksinasi, sehingga kapanpun dan dimanapun dengan seluruh jajaran akan selalu siap dibutuhkan.
"Kami siap didatangi dan siap diminta untuk membantu melaksanakan dan juga meningkatkan vaksinasi di seluruh wilayah Jawa Timur," imbuhnya.
Sementara, Pengasuh Ponpes Mambaul Maarif, KH Abdussalam Sohib mengungkapkan, vaksinasi di lingkungan pesantrennya merupakan dosis kedua jenis Sinovac. Dia berharap, dengan vaksinasi itu, herd immunity bisa dicapai di lingkungan pesantren.
Kiai Salam juga menyampakan terimakasih kepada Polri yang terus melaksanakan vaksinasi secara masif di lingkungan pesantren sebagai upaya menekan laju penyebaran virus corona.
"Alhamdulillah sampai hari ini di Pondok Pesantren Denanyar, capaian vaksinasi sudah 80 persen, jadi tinggal 20 persen dosis kedua. Untuk PTM (Pembelajaran Tatap Muka sudah berjalan namun secara bergiliran (shif)," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemkot Surabaya Tingkatkan Akses Vaksinasi dan Skrining Kesehatan untuk Cegah Pneumonia
- Tekan Angka DBD Di Jatim, Benjamin Kristianto Minta Pemerintah Gencarkan Vaksin
- Penderita DBD di Jatim Meningkat, Khofifah Ajak Warga Lakukan 3M Plus dan Vaksinasi