Korea Selatan kembali mencatatkan 4.416 infeksi baru Covid-19 selama dua hari berturut-turut pada Sabtu (1/1) waktu setempat, di tengah pembatasan jarak sosial ketat yang saat ini diterapkan.
- Korea Selatan Tawarkan Kerja Sama Sektor Pertanian untuk Capai Swasembada Pangan Indonesia
- KPK Gandeng ACRC Korea Selatan Basmi Korupsi
- Dukung Indeks Kinerja Utama, 7 Lulusan ITS Joint Degree Langsung Kerja di Korea
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengatakan bahwa kasus-kasus baru yang tercatat pada Sabtu termasuk 4.310 infeksi lokal, meningkatkan total beban kasus menjadi 635.253.
Selain kasus baru, Korsel juga melaporkan 62 kematian tambahan akibat Covid-19, meningkatkan jumlah menjadi 5.625, dengan tingkat kematian 0,89 persen.
Sementara Jumlah pasien Covid-19 yang mengalami gejala kritis angkanya tetap berada di 1.049 setelah mencapai angka tertinggi sepanjang masa pada hari Rabu dengan jumlah 1.151.
Sejak mencapai rekor sepanjang masa 7.848 pada 15 Desember, jumlah harian telah melambat menjadi sekitar 5.000, bertepatan dengan keputusan pemerintah untuk menangguhkan sementara skema "hidup bersama Covid-19".
Pada Jumat (31/12) Pemerintah Korsel kembali mengumumkan aturan pembatasan ketat, termasuk peraturan pembatasan peserta pertemuan pribadi sebanyak empat orang, perpanjangan aturan jam malam di kafe dan restoran yang akan berlaku selama dua minggu ke depan untuk mengekang sebaran varian Omicron yang saat ini mendominasi sejumlah negara di dunia.
Pada hari Sabtu, Korsel melaporkan 220 kasus varian omicron baru, sehingga totalnya menjadi 1.114. Dari total kasus yang tercatat, sebanyak 94 kasus merupakan kasus impor dan 126 lainnya ditransmisikan secara lokal.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Korea Selatan Tawarkan Kerja Sama Sektor Pertanian untuk Capai Swasembada Pangan Indonesia
- Tingkatkan Kewaspadaan terhadap COVID-19 Jelang Libur Nataru, Pemkot Surabaya Ajak Masyarakat Maksimalkan Layanan Vaksinasi
- Kasus Covid Naik, Masyarakat Diminta Lengkapi Vaksin Booster