Sejumlah perusahaan milik China telah menyedot harta karun Indonesia, berupa minyak dan gas bumi sejak era reformasi, bahkan sebelum masa orde baru. Untuk itu, pemerintah didesak untuk mengambil alih sejumlah perusahaan tersebut agar tidak dikelola asing, seperti saat pengambilalihan Freeport.
- Beri Jempol Jenderal Andika, Rizal Ramli: Semoga Kapolri dalam Gelombang yang Sama
- Pj Sekretaris Daerah kabupaten Madiun: Pentingnya Pelayanan Prima ke Masyarakat
- Bagi KPU, Kampanye 75 Hari Justru Bisa Meminimalisir Pembelahan di Masyarakat
Mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier mengatakan sejumlah perusahaan China di era kepemimpinan Soeharto tidak berani masuk ke Indonesia karena sikap mereka yang oportunis. Usai Soeharto lengser, mereka leluasa masuk.
“Zaman Orde Baru belum ada itu RRT (Republik Rakyat Tiongkok). Mulainya itu setelah era reformasi masuknya itu, kalau LNG itu,” ucap Fuad ketika berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (11/9).
Menurutnya, Indonesia perlu mengambil alih perusahaan-perusahaan besar yang telah menyedot kekayaan alam Indonesia sejak lama dan dikelola sendiri untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
"Kalau kontraknya sudah habis bisa, kalau belum gimana?” tutupnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Hadiri Peringatan 74 Tahun RRT, Gubernur Khofifah Harap Kerjasama Jatim-Tiongkok Makin Meningkat
- Otoritas Sensor China Hapus Laporan Internet tentang Gadis yang Tewas di Tempat Karantina
- Indonesia dan Negara-negara ASEAN Ingin Tetap Netral dalam Persaingan AS-China