Katubi dan Abang Becak Se Jombang Sumringah, Terima Beras dan Uang Tunai Dari Abah Warsubi

Poto - Abah Warsubi salurkan zakat dan sedekah ramadhan di halaman Masjid As Sami'   
Poto - Abah Warsubi salurkan zakat dan sedekah ramadhan di halaman Masjid As Sami'  

Ribuan becak terparkir di halaman Masjid As Sami' Desa Mojokrapak, Kecamatan Tembelang. Bukan tanpa sebab, antrean abang becak se-Kabupaten Jombang itu ikut dalam bagian penerima dari penyaluran zakat keluarga besar H Warsubi dan H Agung setiap tahunnya.


Salah satu yang ikut antre adalah Katubi (84), seorang abang becak yang biasa mangkal di seputaran Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas. Siang itu, Jumat (14/03), terik matahari tidak menyurutkan semangat Katubi untuk memarkir becaknya di halaman rumah Bupati Jombang, Warsubi.

Becak sederhana itu sengaja ditinggalkannya sejak pukul 13.00 WIB, berharap bisa mendapat sedekah Ramadhan yang dibagikan keluarga besar bupati yang mempunyai usaha pengolahan ikan dan daging asal Desa Mojokrapak tersebut.

Pada Sabtu pagi (15/03), antrean panjang pengayuh becak, sopir angkot, mengular di depan kediaman Warsubi. Bahkan sepanjang jalan masuk desa Nampak antrean panjang tukang becak. Wajah-wajah yang lelah tampak bercampur harap.

Bagi mereka, bantuan berupa beras dan uang tunai itu sangat bermanfaat ditengah gempuran debu jalanan dan ancaman badai resesi ekonomi. Katubi, yang menjadi orang pertama dalam antrean, akhirnya mendapat lima kilogram beras dan uang tunai.

Senyumnya merekah penuh gairah setelah menerima beras dan paket sembako. Selepas dari antrean dab bersalaman dengan Abah Warsubi bersama keluarga besarnya, ia langsung mengayuh becaknya menuju rumah sederhana di Desa Tampingmojo, Kecamatan Tembelang.

"Alhamdulillah, bagi kami sangat bermanfaat. Maturnuwon (terima kasih). Kemarin, setelah Jumatan saya parkir becak di sini. Pulang dijemput, becaknya saya tinggal. Alhamdulillah, jadi antrean pertama," tutur Katubi, Sabtu (15/03) dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Ditengah pendapatan yang tak menentu Pria kelahiran 1941 yang menekuni dengan sabar sebagai pengayuh becak sejak muda ini mengaku biasa mangkal di sekitar PPBU (Pondok Pesantren Bahrul Ulum) Tambakberas. Namun, dalam lima hari terakhir, pendapatannya hanya mencapai Rp50 ribu.

"Makanya bantuan beras dan uang ini sangat membantu untuk kebutuhan sehari-hari," katanya lirih sembari mengusap keringat di keningnya.

Dalam pembagian itu, Bupati Warsubi dan istrinya, Yuliati Nugrahani, hadir langsung membuka penyerahan bantuan tersebut, didampingi oleh adiknya, Agung Wicaksono, Sekdakab Agus Purnomo, serta anak-anak mereka. Tahun ini, jumlah penerima manfaat meningkat drastis hingga 200 ribu orang, tersebar di 306 desa/kelurahan se-Kabupaten Jombang.

"Kami ingin sedikit meringankan beban saudara-saudara kita menjelang Idulfitri. Jumlah paketnya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing desa, antara 400 hingga 700 paket," ujar Abah Warsubi, sapaan akrabnya.

Selain memberikan paket sembako kepada abang becak dan sopir angkot, Warsubi juga memberangkatkan puluhan armada pengangkut sembako menuju desa-desa yang dituju. Di Masjid As Sami', yang berada di depan rumahnya, ia menyerahkan santunan kepada puluhan anak yatim.

Sedekah Ramadan dari keluarga Warsubi bukan hanya soal berbagi materi, melainkan juga menyemaikan harapan. Di tengah kehidupan yang semakin sulit, bantuan ini menjadi pengingat bahwa masih ada uluran tangan bagi mereka yang berjuang tanpa lelah.

Bagi Katubi dan ribuan penerima manfaat lainnya, paket sembako itu adalah tanda bahwa hidup yang keras ini masih punya ruang bagi kepedulian dan cinta kasih. Di atas becak tuanya, Katubi kembali berkeliling mencari penumpang, dengan semangat yang tak pernah padam.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news