Partai politik (parpol) di Indonesia saat ini kebanyakan merupakan hasil reinkarnasi dari partai yang telah dibubarkan oleh rezim orde lama, termasuk PKI.
- Memainkan Isu ''PKI''
- Soal PKI dan Kasus HAM, Gatot Nurmantyo: Rekonsiliasi Terjadi Alamiah
- Soal HAM Masa Lalu, Jokowi Harus Minta Maaf ke Umat Islam, ABRI dan Megawati
Analis sosial budaya Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun mengatakan, PKI atau Partai Komunis Indonesia merupakan fakta sejarah dan bukan isu angin lalu.
"Sebagai fakta sejarah ia tidak mungkin hilang dalam ingatan publik. Apalagi pelajaran sejarah selalu diajarkan di sekolah-sekolah. Karena ia fakta sejarah dan memiliki ideologi, selalu ada kemungkinan mengalami metamorfosis atau reinkarnasi," ujar Ubedilah Badrun melansir Kantor Berita Politik RMOL, Senin (28/9).
Ubedilah melanjutkan, partai-partai politik yang dibubarkan rezim Orde Lama sesungguhnya tidak hanya PKI, tetapi juga ada partai lainnya. Di antaranya, Partai Masyumi, Partai Sosialis Indonesia (PSI), dan Partai Murba.
"Metamorfosis juga memungkinkan terjadi pada Masyumi, PSI, dan Partai Murba. Kalau tidak melalui proses metamorfosis mungkin partai-partai lama itu mengalami semacam reinkarnasi, karena proses berkembangnya gagasan partai partai lama ini masih tumbuh di Indonesia," jelas Ubedilah.
Bahkan, kata Ubedilah, hampir semua partai yang ada di Indonesia saat ini, jika ditelusuri, juga ada semacam metamorfosis ataupun reinkarnasi dari partai-partai lama tersebut.
"Pembagian klasik, ada partai berbasis agama dan partai abangan tampaknya masih mewarnai politik Indonesia hingga saat ini. Meskipun ada upaya modernisasi di tubuh partai yang mencoba secara serius keluar dari klasifikasi itu," jelas Ubedilah.
Dengan demikian, Ubedilah menilai bahwa yang diungkapkan oleh salah satu Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Gatot Nurmantyo soal PKI, merupakan analisis bahwa kemungkinan ada metamorfosis atau reinkarnasi partai lama yang telah dibubarkan.
"Karena ada hukum alam metamorfosis dan semacam reinkarnasi. Ada semacam geneologis partai politik di Indonesia dari masa lalu hingga saat ini," tambahnya.
"Perspektif lain yang mengatakan bahwa itu bisa sebagai upaya Gatot Nurmantyo untuk mencari simpati politik juga ada benarnya, sebab di dalam politik kemungkinan itu selalu ada," pungkas Ubedilah.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bakesbangpol Madiun Gelar Pembinaan Penatausahaan Keuangan Partai Politik
- Pasca Putusan MK, 7 Parpol di Jember Bisa Usung Pasangan Calon Tanpa Koalisi
- KPU Banyuwangi Pastikan 125 Anggota PPK Tak Terafiliasi Partai Politik