Keberadaan Khofifah di Kongres IKA Unair, Tak Ciutkan Nyali Mantan Staf Khusus Kepala Kantor Kepresidenan 

Dimas Oky Nugroho (tengah) / RMOLJatim
Dimas Oky Nugroho (tengah) / RMOLJatim

Kongres Ikatan Alumni Universitas Airlangga Surabaya (IKA Unair) akan digelar secara daring pada Sabtu, (3/7).


Kendatipun ada nama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, ikut di bursa caketum IKA Unair, tidak membaut calon yang lain, seperti Dimas Oky Nugroho untuk mundur. 

"Jujur, lawan terkuat adalah Ibu Khofifah. Tapi kami tidak akan mundur. Justru kalau banyak yang maju sebagai kandidat, memperlihatkan lebih demokratis. Yang penting tidak ada aklamasi," terang Dimas Oky, dikutip Kantor Berita RMOLJatim saat memberikan keterangan kepada wartawan di Surabaya, Jumat, (2/7).

Mantan Staf Khusus Kepala Kantor Kepresidenan ini mengakui, jika nama Khofifah akan menjadi pesaing ketat. Sebab, selama ini masih ada anggapan jika mereka yang punya jabatan, dinilai mempunyai akses yang gampang. 

"Padahal, jabatan itu tidak mempengaruhi. Justru, yang dibutuhkan adalah orang-orang yang punya tipikal sebagai pekerja yang punya dedikasi yang tinggi untuk universitas," lanjut Dimas. 

Dimas mengaku akan berjuang keras sesuai mandat dari teman teman IKA Fisip Unair untuk terus maju, meskipun ada para seniornya yang memilih calon lain. Diakuinya, beberapa sebelumya memang ada beberapa orang yang menawarkan untuk mundur dari bursa calon ketua IKA Unair pasca munculnya nama Khofifah.

"Memang ada omongan seperti lobi-lobi, atau semacam diskusi. Tapi, sebagai mana adanya mandat, tentunya kami harus bertanggung jawab. Kami tidak akan bermanuver. Kalau ada yang memilih calon lain, itu hak pribadi mereka. Dan itu bagian dari integritas," lanjutnya.

Diketahui, Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA-UA) akan menyelenggarakan agenda kongres pada Sabtu (3/6) besok. Kongres X IKA-UA itu memiliki agenda utama yaitu pemilihan Ketua IKA-UA yang akan menjabat selama lima tahun ke depan.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news