Kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minak (BBM) subsidi dinilai sama dengan menghisap darah rakyat.
- Soal Kenaikan Harga BBM, Jusuf Kalla: Itu Hal Biasa, Subsidi Sudah Terlalu Besar
- Harga BBM Naik, Driver Ojol Apresiasi Kenaikan Tarif
- Hari Ini PA 212 dan Ormas Islam Demo Menolak Kenaikan BBM di Istana Negara
Pandangan ini disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (PP HIMMAH), Abdul Razak Nasution, Jumat dini hari (9/9).
Menurut Razak, kebijakan kenaikan BBM subsidi bisa diartikan bahwa Pemerintah telah nyata menambah penderitaan juga menghisap darah rakyat paska pandemi Covid 19.
"Belum lagi ekonomi pulih tapi kebijakan Pemerintah sudah menghisap darah rakyat seperti ini,” demikian kata Razak melansir Kantor Berita Politik RMOL.
Bagi HIMMAH, jelas Razak, upaya pemerintah menyalurkan Bantuan Langsung Tunai atau BLT bukan merupakan solusi bagi rakyat.
Saat ini, yang diinginkan rakyat adalah kesejahteraan bukan penyiksaan bukan penderitaan yang sistemis seperti ini.
Menurutnya ketidakmampuan PT Pertamina dalam meningkatkan kapasitas kilang merupakan salah satu penyebab pemerintah tidak mampu menyediakan konsumsi bbm dalam negeri yang terus naik.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
- Revitalisasi Pasar Kembang Tahap Pertama Segera Dimulai, PD Pasar Surya Bangun TPS untuk Pedagang