Ratusan masyarakat Surabaya yang tergabung dalam Solidaritas Ormas Islam Surabaya (SOIS) melakukan aksi pecahkan telur sebagai buntut kekecewaannya lantaran tidak ditemui pihak Konjen Australia.
- Soal Polemik Kader Kesehatan di Surabaya, Ini Kata Dewan Asal PKS
- Tekan Peredaran Rokok Ilegal, Pemkot Surabaya bersama Bea Cukai Sisir Toko Kelontong
- Pelaku Usaha Bondowoso Menjerit, Mana APBD yang Dikoar-koarkan Untuk Pemulihan Ekonomi?
Usai memecahkan telur, ratusan massa akhirnya meninggalkan lokasi Konjen Australia yang berada di Gedung Esa Sampoerna Center, Jalan Ir Soekarno Surabaya.
Diberitakan sebelumnya, aksi demo ratusan masyarakat ini dilakukan atas tragedi penembakan umat Islam di Christchurch Selandia Baru.
Massa mengutuk, keras kebrutalan sekaligus kebiadaban Brenton Tarrant, warga Australia (Australian citizen), terhadap muslim yang sedang melaksanakan Shalat Jumat, 15 Maret 2019 di wilayah Christchurch, Selandia Baru.
Dalam demo tersebut, para pendemo juga membentangkan puluhan spanduk, yang salah satunya meminta agar Pemerintah Australia tidak melindungi pelaku penembakan (Brenton Tarrant) dan diminta untuk menjatuhkan hukuman mati.
Ratusan umat Islam ini juga mendesak Pemerintah Australia untuk meminta maaf atas pernyataan senatornya (Mr Fraser Anning) yang menyudutkan umat Islam serta atas tindakan biadab warganya (Brenton Tarrant) yang telah melakukan aksi penembakan hingga mengakibatkan tewasnya
puluhan umat Islam Selandia Baru.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Gubernur Khofifah Beri Penghargaan Jer Basuki Mawa Beya Emas Kepada Sang Pencipta Shalawat Badar
- Bergerombol Tanpa Prokes, Tim Alap-alap Polres Jember Ciduk 13 Pemuda Diduga Berpesta Miras
- Nilai Keterbukaan Informasi Publik Surabaya Terus Meningkat, Komitmen Jadi Kota Informatif