Memasuki tahun 2023, peta koalisi semakin dinamis. Belakangan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dikabarkan bakal merapat dengan Nasdem untuk berkoalisi mengusung Anies-Muhaimin Iskandar.
- PKB Mendukung Wacana Siswa Sekolah Libur Ramadan Sebulan Nonstop
- Warga Mojokerto Keluhkan Sulitnya Akses Modal Usaha, Gus Athoillah Beri Solusi
- Reses Di Kecamatan Pungging, Salim Azhar Terima Keluhan Warga Soal Jalan Rusak Dan Minimnya Bantuan UMKM
Namun, menurut analis politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga, peluang PKB bergabung Nasdem relatif kecil lantaran ada dua faktor penyebabnya.
Pertama, PKB melalui Cak Imin hanya mengetest keseriusan Gerindra dalam berkoalisi. Untuk itu, PKB sengaja melontarkan rumor ingin bergabung ke Nasdem. Tujuannya untuk melihat reaksi Gerindra.
"PKB berharap, dengan rumor tersebut Gerindra kembali serius merealisasikan koalisi yang sudah disepakati. Keseriusan itu tentunya akan dilihat PKB dalam mengusung Cak Imin mendampingi Prabowo. Sebab, target cak Imin tampaknya hanya untuk cawapres,” kata Jamiluddin melansir Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (27/12).
Yang kedua, kata Jamiluddin, PKB tampaknya kurang berkenan dengan Anies sebagai capres. Hal itu akan menjadi kendala bergabungnya PKB ke Nasdem.
"Sementara bagi Nasdem, Anies sudah harga mati menjadi capres. Hal ini kiranya menyulitkan titik temu antara PKB dan Nasdem,” tutupnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Politisi Nasdem Ahmad Ali Mangkir Panggilan KPK
- Tandas Yang Menyesatkan
- Menghadapi Potensi Bencana Akibat La Nina: Fraksi NasDem Jatim Dorong Pemprov Proaktif Antisipasi Banjir