Kejaksaan Negeri Lumajang akhirnya mengusut dugaan korupsi pengadaan.bibit pisang mas kirana senilai Rp 1,45 milyar, yang dimenangkan oleh CV. Qaisara MA dari Surabaya.
Kini kasus dugaan korupsi di dinas pertanian tersebut, dalam tahap penyelidikan.
- Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Iklan Bank BJB Rugi Negara Rp222 Miliar
- Walikota Semarang Diduga Terlibat Kasus Korupsi Pengadaan Meja dan Kursi SD
- Usai Mashudi, Kejaksaan Madiun akan Segera Tetapkan Tersangka Dugaan Korupsi Dana Aspirasi DPRD Rp 1,5 M
Kasie Pidana kusus, Kejaksaan negeri Lumajang, Lilik D, SH Mengatakan, kejaksaan mengusut dugaan korupsi pengadaan bibit pisang senilai Rp 1,45 milyar, setelah melakukan pengumpulan data di lapangan." kini statusnya sudah naik menjadi penyelidikan," katanya.
Dijelaskannya, instansinya telah mengumpulkan data di lapangan dan meminta keterangan dari beberapa kelompok tani penerima bibit.
"Karena sudah memenuhi, statusnya saya naikkan menjadi penyelidikan, " tegasnya.
Lebih lanjut dikatakan, untuk saat ini masih di inpektorat, dan kejaksaan telah mengirimkan surat ke inpektorat." kami akan terus berkordinasi dengan iinspektorat," ujarnya.
Ketika ditanya berapa kerugian negara dari pengadaan bibit pisang? secara lugas dikatakan, masih terus berkordinasi dengan inspektorat untuk menghitung kerugian negara.
"Kejaksaan akan terus berkordinasi, untuk memastikan besarnya kerugian negara," ungkapnya.
Sedangkan Irban I, inspektorat Lumajang, Aan mengaku masih belum.tahu kalau ada penyimpangan di pengadaan pisang.
"Inspektorat hanya mendapat surat dari kejaksaan, untuk permintaan data," katanya.
Sebelumnya, bantuan bibit pisang mas yang sejatinya untuk menjadikan lumajang sebagai sentra produksi pisang terancam gagal total, pasalnya petani tidak menerima bibit pisang, tetapi diganti uang tunai oleh dinas pertanian.
Bantuan bibit pisang mas Kirana memang, untuk petani yang tergabung di kelompok tani.
"Akan tetapi realita di lapangan. bibit pisang tidak diberikan, diganti dengan uang tunai dengan nominal kurang lebih 4 juta," jelas petani yang minta namanya tidak dikorankan.
Diakuinya, memang ada bantuan bibit pisang, tapi realisasi nya itu beda.
"Disini kan sudah tidak ada lahan kosong, percuma kalau dikasih bibit, mau ditanam dimana," dalihnya.
Dikatakan pula, daera sini tidak ada lahan yang kosong, dan tidak mengajukan bantuan.
"Tapi ada di sini yang mengajukan atas nama kelompok, tapi hanya satu anggota yang menanam," terangnya.
Anggota kelompok tani tersebut, diberi bantuan berupa uang tunai sebesar 4 juta bukan bibit.
"Saya bersama petani lain, sudah keliling dan tidak menemukan tanaman baru, semuanya itu tanaman lama." tegasnya.
Lebih lanjut dikatakan, untuk label bibit pisang mas kirana, yang membuat dinas.
"Pisangnya dari petani sini," jelasnya lagi
Ketika di tanya berapa harga bibit pisang di petani ? secara lugas dikatakan, bibit pisang disini harganya Rp 1.500 perbatang yang dari tunas.
"Kalau yang dari bonggol pisang, harganya lebih mahal dari bibit tunas," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Iklan Bank BJB Rugi Negara Rp222 Miliar
- Walikota Semarang Diduga Terlibat Kasus Korupsi Pengadaan Meja dan Kursi SD
- Usai Mashudi, Kejaksaan Madiun akan Segera Tetapkan Tersangka Dugaan Korupsi Dana Aspirasi DPRD Rp 1,5 M