Presiden Joko Widodo tidak hanya memperlihatkan haus kekuasaan saat memberi pernyataan normatif tentang wacana penundaan pemilu. Tapi juga tampak memiliki rasa ketakutan saat dia tidak lagi menjabat sebagai presiden.
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer
Begitu kata Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (6/3).
Menurutnya, Jokowi merasa perlu untuk terus berkuasa agar bisa melindungi diri dan kroninya. Atas dasar itu, Jokowi mempersilakan warga negara berwacana tentang penundaan pemilu.
"Sikap Jokowi itu perlihatkan rasa takut kalau dia tidak jadi presiden akan ditangkap atas sejumlah kasusnya. Makanya dia ingin terus dan terus berkuasa,” tegas Muslim.
Muslim Arbi juga tidak terkejut dengan apa yang disampaikan Jokowi. Pasalnya, karakter tersebut sudah sering diperlihatkan mantan Walikota Solo itu dalam banyak kesempatan.
“Seperti Jokowi umbar janji selama kampanye pilpres. Tapi dia ingkari tanpa merasa bersalah. Ini pemimpin yang setia pada kepentingannya. Bukan pada kepentingan rakyatnya,” tutupnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer