Maruarar Sirait meninggalkan PDI Perjuangan mengejutkan banyak pihak. Apalagi putusannya diambil jelang pencoblosan Pileg dan Pilpres 2024 yang tinggal sebulan lagi.
- KPK Apresiasi Sayembara Maruarar Sirait Rp 8 Miliar Temukan Harun Masiku
- Sama-sama Pernah Ditorpedo, Qodari Bandingkan Sikap Mahfud dengan Maruarar
Muncul anggapan bahwa kepergian Ara, sapaan akrabnya, bahwa kader partai moncong putih banteng lebih loyal ke Presiden Joko Widodo.
Menurut Direktur Eksekutif Sentral Politika, Subiran Paridamos, sikap Maruarar keluar dari PDIP menjadi salah satu bukti perpindahan loyalis PDIP kepada Jokowi memang nyata.
"Keluarnya Maruarar Sirait dari PDIP semakin membenarkan tesis bahwa loyalis Jokowi, baik yang tidak terafiliasi maupun terafiliasi dengan PDIP atau koalisi, lambat laun akan bermigrasi kepada sikap, langkah, dan preferensi politik Jokowi di Pilpres 2024," ujar Subiran melansir Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (16/1).
Magister komunikasi politik Universitas Muhammadiyah Jakarta itu berpendapat, sikap politik Jokowi yang diperkirakan lebih kuat ke pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dianggap lebih menguntungkan untuk karier politiknya ke depan.
"Loyalis Jokowi itu juga banyak dari tokoh PDIP sendiri, yang perlahan tapi pasti memilih bermigrasi kepada preferensi politik Jokowi yang cenderung kepada Prabowo-Gibran," paparnya.
"Ini lebih menguntungkan bagi Maruarar alias Bang Ara, yang keluar (dari PDIP) dengan alasan memilih mengikuti langkah politik Jokowi yang didukung rakyat," tutup sosok yang kerap disapa Biran itu.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah
- PDIP Klaim Hubungan Dengan Jokowi Selalu Hangat
- Deddy Sitorus PDIP Ditantang Ungkap Nama Utusan Jokowi: Hentikan Produksi Fitnah