Peternak ayam di Jombang mengeluhkan harga ayam potong yang rendah. Selama beternak ayam, baru kali ini peternak merasakan dinamika harga yang begitu sulit diterima.
- Baznas Kirim Lagi Tiga Truk Bantuan ke Palestina
- Naskah Kuno di Banyuwangi Didigitalisasi
- Viral, Mobil Ayla Diamankan Polisi Setelah Melaju Kencang Di Jalan Yang Tergenang Air Hujan
Menurut Sunaryo (65), salah satu peternak ayam di Kecamatan Peterongan, Jombang, dunia peternakan semenjak 1997 baru kali ini tidak bisa berbuat banyak dengan terpaan badai harga yang jauh dari harapannya.
"Sejak memulai beternak tahun ini, bisa dibilang tidak bisa berbuat banyak. Dulu pernah mengalami hal demikian akan tetapi itu musibah yakni adanya flu burung. Kalau kali ini benar-benar lebih dari musibah," keluhnya pada Kantor Berita , Jumat (28/6).
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa untuk perawatan selama beternak, pihaknya sudah maksimal dan kualitas ternak ayamnya bagus. Dengan masa 36 hari perawatan dan bisa dipastikan kondisi ternak sangat bagus.
"Cuman yang tidak bagus harganya mas, bisa jadi sementara tidak bisa mengisi kandang lagi," kata Sunaryo di kandang ayam miliknya yang berada di Desa Morosunggingan, Kecamatan Peterongan.
Sunaryo memastikan dengan kondisi harga terus begini, maka akan membuat para peternak tidak mampu melanjutkan berternak ayam potong. Memang sudah ada kenaikan, namun tidak terlalu besar. Harga jual saat ini masih di bawah harga kontrak dari Rp 6.000 menjadi Rp 9.000.
Sunaryo juga berharap agar ada solusi dari pemerintah, semoga permasalahan yang terjadi terkait kondisi pasar dengan harga yang tidak sesuai dan sangat merugikan peternak ayam bisa segera teratasi.
Sementara, Kelompok Peternak Jombang, Darmaji mengaku bahwa kondisi ini baru sekarang dialami oleh peternak. Jika dihitung peternak merugi cukup signikfikan bisa sampai Rp 20 ribu per ayam jika dikalikan satu kandang dengan jumlah masing-masing bisa mencapai ratusan juta.
"Untuk itu, kita meminta pemerintah membuat kebijakan yang tidak populer sekalipun demi menutupi kerugian para peternak. Dengan mendorong pabrik besar di Indonesia menghabiskan stoknya," harapnya.[bi/aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Daya Beli Warga Menurun, SIER Bagikan 1000 Paket Sembako Kepada 17 Kelurahan di Surabaya dan Pasuruan
- Ruang Pelatihan Rumah Anak Prestasi Surabaya Tak Pernah Sepi, Dinsos Atur Pendaftaran Online
- Ramadan, Bupati Ipuk Terus Pacu Vaksinasi