Setelah disambut di Balai Kota Surabaya kemarin, kini Tim Penilai Presentasi dan Verifikasi Lapangan Pelaksanaan Gotong-Royong Terbaik Provinsi Jawa Timur 2022 disambut dengan hangat di kantor Kelurahan Karangpilang, Kecamatan Karangpilang, Surabaya, Sabtu (6/8).
- Wali Kota Surabaya Dampingi Pelaporan Dugaan Penahanan Ijazah oleh Perusahaan Swasta ke Polisi
- 31 Karyawan Mengadu Ijazahnya Ditahan, Wali Kota Surabaya Ancam Cabut Izin Perusahaan
- Pemkot Surabaya Gandeng Jerman Implementasikan Dekarbonisasi Bangunan Lewat Proyek SETI
Tim ini akan melakukan verifikasi lapangan untuk melihat secara secara kondisi gotong royong di tengah-tengah warga Karangpilang.
Sebelum tim dilepas ke lapangan, Kepala Bidang Kemasyarakatan Desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur yang sekaligus Ketua Bulan Bhakti Gotong-Royong Masyarakat (BBGRM) Tingkat Provinsi Jatim Tahun 2022, Tri Yuwono, menjelaskan bahwa acara ini sangat spesial karena tidak semua kelurahan atau desa yang bisa mengikuti atau masuk menjadi calon juara BBGRM tingkat provinsi.
“Nah, Kelurahan Karangpilang ini menjadi salah satu dari empat calon kelurahan yang dicalonkan menjadi juara tahun ini,” kata Tri Yuwono dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Menurutnya, lomba semacam ini sesungguhnya bagian dari upaya pemerintah di dalam mengembangkan budaya asli Indonesia, yaitu budaya gotong royong.
Makanya dalam prosesnya, kompetisi ini melalui beberapa tahap, mulai dari tahap administrasi, presentasi, hingga verifikasi lapangan.
“Jadi, kali ini kami melakukan verifikasi lapangan untuk mengkonfirmasi dan memverifikasi berbagai hal yang sudah diajukan dan disampaikan pada saat proses administrasi dan juga presentasi. Jadi, sekarang kami akan konfirmasi dan lihat langsung apa benar yang disampaikan pada saat presentasi itu?” ujarnya.
Setidaknya, lanjut dia, ada empat aspek yang dinilai dalam kompetisi bergengsi ini, yaitu bidang kemasyarakatan, lingkungan hidup, ekonomi, dan sosial budaya.
Dari empat bidang ini, tentu yang menjadi titik tekannya adalah bagaimana gotong royongnya atau prosesnya, bukan lagi hasilnya, karena ini lomba BBGRM.
“Mungkin kalau Surabaya ini hasilnya oke, tapi harus diteliti lagi apakah prosesnya menggunakan asas gotong royong atau tidak. Nah, selama saya mengikuti ini, insyallah ini nampak sekali ada calon, ada bakat untuk menjadi juara, tinggal nanti apa yang kemarinnya disampaikan dalam presentasi, dijelaskan detail dalam verifikasi lapangan ini,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Wali Kota Surabaya Dampingi Pelaporan Dugaan Penahanan Ijazah oleh Perusahaan Swasta ke Polisi
- 31 Karyawan Mengadu Ijazahnya Ditahan, Wali Kota Surabaya Ancam Cabut Izin Perusahaan
- Pemkot Surabaya Gandeng Jerman Implementasikan Dekarbonisasi Bangunan Lewat Proyek SETI