Bupati Jember, H. Hendy Siswanto, berharap kemah kebangsaan lintas agama, bisa mewujudkan nilai-nilai toleransi di dalam negara kesatuan Republik Indonesia, yang berbhineka tunggal Ika.
- Gelar Fashion Show di HUT Ke-24, DWP Kota Surabaya Libatkan 28 UMKM Jahit Padat Karya
- Bupati Malang Berangkat Baksos untuk Pembangunan Masjid
- Eksplorasi Situs Kaldera Ijen Purba, APFI Gelar Pameran Fotografi di Bondowoso
Sebab, negara ini, memiliki ratusan suku serta beberapa agama dan aliran kepercayaan, yang berbeda-beda, sehingga bisa hidup rukun berdampingan dalam kehidupan sehari.
Demikian ditegaskan Bupati Hendy, saat menyampaikan sambutan dalam acara Kemah kebangsaan di Pondok Pesantren Islam Bustanul Ulum (IBU) Desa Pakusari Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember, Sabtu (6/11)
Diketahui acara ini digelar tokoh lintas agama di kabupaten Jember, diikuti 50 pemuda lintas agama, selama 2 hari (Sabtu-minggu/6-7/11) dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional dan Hari Sumpah pemuda.
"Setelah kegiatan kemah kebangsaan lintas agama ini, mari wujudkan suatu yang hebat di kabupaten Jember, yakni kebersamaan, kegotongroyongan dan saling membantu, juga saling bertoleransi," harap Bupati Hendy dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Menurutnya masa pandemi Covid-19, tak hanya mengancam jiwa manusia, tapi juga memporak-porandakan tatanan kehidupan, termasuk di bidang pendidikan.
Pada masa pandemi Covid-19 ini, ada yang hilang di dunia pendidikan, yakni bertemunya Guru dan siswa.
"Terjadi lost generation," katanya dihadapan hadirin 5 tokoh agama di halaman Ponpes IBU ini.
Dia tegaskan, pendidikan tidak berjalan normal, lebih banyak lewat daring dan tidak ada interaksi sosial sehingga mematikan empati dan rasa kebersamaan dalam bertumbuh. Ia kuatir bila pandemi Covid-19 tidak segera usai maka ciri khas bangsa Indonesia akan bergeser ke arah individual.
"Anak-anak sekarang lebih fokus pada gadget daripada keadaan sekitarnya. Kakeknya lewat tidak diperhatikan," katanya disambut tawa hadirin.
Sementara itu Pengasuh Ponpes IBU, KH. Muhammad Hafidzi Kholis, dalam sambutannya menyampaikan selamat datang dan terima kasih terhadap Bupati Jember Hendy Siswanto, yang hadir dalam kesempatan tersebut, termasuk juga terhadap tokoh lintas agama, yang mendukung kegiatan ini.
"Terlaksananya kegiatan kemah kebangsaan lintas agama ini, karena adanya keinginan yang sama, yakni kebersamaan dan kekompakan tokoh lintas agama, untuk mewujudkan nilai-nilai toleransi," kata Legislator PKB, yang juga ketua Komisi D DPRD Kabupaten Jember ini.
Kekompakan dan kebersamaan, lanjut dia adalah modal utama untuk membangun Jember, yang lebih sejahtera.
Sedangkan ketua Forum komunikasi lintas agama dan tokoh masyarakat menjelaskan pelaksanaan kegiatan ini, untuk memperingati Hari santri Nasional tahun 2021, sekaligus Hari Sumpah pemuda.
Menurutnya, para tokoh lintas agama, ingin menularkan hidup bersama dalam perbedaan, kepada generasi muda.
"Apa artinya jika yang hidup rukun, hanya generasi tua, tapi yang muda-muda, masih belum," katanya.
Melalui peringatan hari santri, yang waktunya berdekatan dengan hari sumpah pemuda ini, menjadi momentum para generasi muda, untuk memulai menyadari pentingnya hidup bersama dalam perbedaan.
"Terutama perbedaan dalam beragama," terangnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tujuh Fraksi Dukung Program Pemkab Lamongan Optimalkan Pembangunan Berkelanjutan
- Konsisten Upayakan Perlindungan Bagi Masyarakat, Jatim Dianugerahi Penghargaan Pemda Peduli Konsumen Tahun 2024
- Aplikasi ILMU Semeru Ditlantas Polda Jatim,Cara Mudah Temukan Motor Hilang