Wakil Ketua DPD Partai Gerinda Jatim, Abdul Malik menilai kemarahan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini soal mobil PCR sebagai bentuk pencitraan atas gagalnya penanganan pandemi virus corona. Menurutnya, sikap Risma tidak layak dipertontonkan dimuka publik.
- Ketum ISNU: Dengan Skill Yang Mumpuni, Generasi Muda NU Siap Bersaing
- Menkominfo Perkuat Kerja Sama Telekomunikasi dengan Iran
- Kasus Kaesang dan Bobby, KPK Jangan Main Mata dengan Dinasti Jokowi
"Nggak etis lah, seorang wali kota marah marah di hadapan anak buahnya. Malah ada yang merekam video dibiarkan. Ini sepertinya ada pengondisian. Ini gak bagus pencitraan begitu," kata Malik saat dikonfirmasi Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (30/5).
Menurutnya, luapan emosi Risma sudah diatur sedemikian rupa yang terkesan "cuci tangan" atas meningkatnya jumlah masyarakat Surabaya yang positif terinfeksi virus corona.
"Tidak baik dalam kondisi sekarang ini dimasukan video. Sepertinya sudah ada settingan, apalagi dia seorang wali kota, gak berani ada yang memvideo, apalagi memasukan tanpa ijin dia. Jujur saya sebagai warga Surabaya saya malu punya wali kota seperti ini," ujarnya.
Video kemarahan Risma yang viral tersebut, kata Malik, bisa diusut secara hukum dengan menggunakan UU ITE.
"Seharusnya secara hukum polisi bisa melakukan pengusutan siapa yang menyebarkan vidio viral tersebut, karena ini membuat masyarakat yang tidak faham hukum jadi bingung dan menyalahkan,"tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya Risma terlihat marah besar setelah mengetahui bantuan dua mobil laboratorium dari BNPB yang sedianya diperbantukan khusus untuk Kota Surabaya, ternyata dikirim ke daerah oleh Gugus tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur.
Bahkan saat itu Risma mengancam akan menyiarkan adanya ‘sabotase’ pencegahan penularan virus corona ini ke seluruh masyarakat.
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Jatim dr Joni Wahyudi mengaku telah melakukan komunikasi dengan Risma ketika terjadi pengalihan dua mobil PCR tersebut.
Komunikasi juga dilakukan ke kepolisan dan staf yang ditugaskan oleh Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Febria Rachmanita supaya menggunakan mobil PCR untuk swab di Surabaya esoknya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Survei Indopol: Meski Elektabilitas Turun, Tapi Popularitas Prabowo Mampu Geser Ganjar dan Anies
- Dua Pesawat Hercules Siap Angkut Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina
- Peluang Marsekal Hadi Tjahjanto Jadi Menteri Terbuka Lebar