Kematian Misterius Puluhan Kambing Etawa Di Jember Terungkap

Puluhan ekor kambing etawa mati mesterius dibuang ke Jurang Gunung Gumitir/RMOLJatim
Puluhan ekor kambing etawa mati mesterius dibuang ke Jurang Gunung Gumitir/RMOLJatim

Peristiwa Kematian 29 ekor kambing secara mesterius dan bangkainya dibuang di jurang Kawasan hutan lindung dekat jalan Nasional Gunung Gumitir, Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo Kabupaten Jember akhirnya terungkap.


Kepolisian Resort Jember, bahwa kambing tersebut, sudah mati saat berada di wilayah Banyuwangi. Pengemudi truk angkutan kambing tersebut, kemudian membuangnya, di kawasan hutan lindung untuk menghemat biaya. 

"Pasca menerima informasi 20 bangkai kambing dibuang di jurang sedalam enam meter, kami langsung menindaklanjuti dengan  penyelidikan. Tidak butuh waktu lama, kami berhasil menemukan terduga pembuang  bangkai kambing tersebut," Ucap Kapolsek Sempolan,  AKP Muhammad Na’i, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (7/6).

Dia menjelaskan, Bahwa Bangkai kambing itu sengaja dibuang oleh seorang pengemudi truk asal Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi. Dari keterangan sopir truk itu, bahwa kambing itu mati, dalam perjalanan saat masih berada di Banyuwangi, akibat kecelakaan. Rencananya kambing tersebut, akan dibawa ke penampungan sementara atau transit di Jember, sebelum dibawa ke Jakarta. 

"Kambing itu diambil dari tempat penampungan di wilayah Kecamatan Tegalsari Banyuwangi, untuk dipindahkan ke tempat penampungan yang ada di Kecamatan Umbulsari, Jember," terangnya. 

Setelah semua kambing terkumpul, baru kemudian dikirim ke Jakarta untuk keperluan hewan kurban.

Dijelaskan AKP Na'i, bahwa Kambing itu diangkut menggunakan truk dengan ruangan yang sudah dimodifikasi, susun keatas dengan 2 lantai. Untuk pijakan lantai 2, menggunakan kayu dan papan, sehingga ada ruangan atas dan ruangan bawah, yang terisi penuh kambing. 

"Namun papan kayu, pijakan lantai atas, tak mampu menahan beban. Lantai dari papan kayu tersebut, ambrol menimpa kambing yang berada di lantai bawah. Akibatnya,  kambing yang berada di lantai bawah mati," jelasnya.

Menyusul kejadian itu, pengemudi truk mencari cara mudah dan hemat, membuang kambing tersebut. Dia kemudian muncul ide untuk membuang bangkai kambing itu, di Kawasan Hutan lindung, yang jauh dari pemukiman penduduk. 

"Kambing itu, dibuang di dua titik, di wilayah Kecamatan Kalibaru Banyuwangi dan di wilayah Desa Sidomulyo Kecamatan Silo," terang mantan Kasat Polairud Puger Polres Jember ini.

"Sembilan ekor bangkai kambing di Kecamatan Kalibaru. 20 ekor lainnya dibuang ke dalam jurang sedalam 6 meter di dekat Jalur Gumitir, Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo," sambungnya. 

Sopir truk juga memastikan bahwa semua kambing, yang mati, tidak satupun kambing yang mati akibat virus penyakit gigi dan mulut (PMK). Seluruh kambing, yang dia diangkut, dalam kondisi kambing masih sehat tidak ada yang sakit.

Meski demikian, Kapolsek Sempolan, tidak membenarkan tindakan yang dilakukan pengemudi truk itu. Meskipun jauh dari pemukiman, namun bangkai kambing tersebut, dikhawatirkan dapat mencemari lingkungan serta mengeluarkan bau kurang sedap, yang menggangu pengendara atau warga yang melintas di jalan tersebut.

"Karena itu, kami perintahkan 20 ekor bangkai kambing itu, dikubur pada Jumat (7/6) pagi. Penguburan kambing itu melibatkan relawan awe-awe yang biasa  berjaga di Gumitir," katanya.

"Tidak ada unsur pidana dalam tindakan membuang bangkai kambing itu. Polisi hanya memeriksa pengemudi truk,  sekadar mengonfirmasi agar tidak menimbulkan informasi yang simpang siur. Untuk memastikan, Bangkai Kambing yang dibuang, bukan mati, karena penyakit atau virus," tegasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news