Keputusan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (Capres) 2024 menandakan partai berlambang Kabah itu masih nurut dengan komando Presiden Joko Widodo.
- PPP Jatim Lirik Nama Gus Ipul Hingga Dudung Untuk Didukung Jadi Ketum
- Diusung PDIP dan PPP, Inda Raya - Aldi Mendaftar di KPU Kota Madiun
- Kecewa Rekom PPP, Basis Kultural-Konstituen Pilih Dukung Ra Hamid-As'ad Pilkada Bondowoso
kian disampaikan Pengamat Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (28/4).
"PPP kembali akan ngekor dan mengikuti komando pak Jokowi," kata sosok yang akrab disapa Hensat ini.
Menurut Founder Lembaga Survei Kedai Kopi itu, keputusan PPP kembali bergantung dengan Jokowi cukup mengagetkan. PPP seolah
mengesampingkan hasil elektoral mereka pada 2014 dan 2019 lalu.
"Selama dua kali pemilu bersama (gerbong) pemerintah, membuat Partai ini hampir saja tidak lolos Threshold. Kemarin hanya 4 sekian persen bahkan sedikit sekali kursi yang mereka dapatkan di DPR . Nampaknya ini idak dipertimbangkan," ungkap Hensat.
Pemilu 2019, suara PPP menciut. Penyebabnya PPP dinilai tidak aspiratif terhadap para kader dan pemilihnya.
Hal yang sama sepertinya akan terulang di Pemilu 2024. Alasannya karena PPP kembali tidak aspiratif terhadap konstituennya yang lebih cenderung mendukung Anies Baswedan.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer
- Rampungkan Carut Marut Negara Dengan "Selesaikan" Jokowi