Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo segera memproduksi kalung antivirus corona atau Covid-19 pada Agustus mendatang.
- Mutasi Virus Masuk Dari Luar Negeri, Perbatasan Harus Ditutup
- September, Serbuan Vaksin Dosis Kedua di Surabaya Ditargetkan Capai 70 Persen
- Hari Tanpa Bra, Ingatkan Kesehatan Payudara
Menurut Mentan Syahrul, kalung antivirus Covid-19 ini hasil pengembangan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian (Balitbangtan.
“Ini antivirus hasil Balitbangtan, eucalyptus, pohon kayu putih. Dari 700 jenis, 1 yang bisa mematikan Corona hasil lab kita," tutur Yasin pada wartawan, Minggu (5/7).
“Bulan depan ini sudah dicetak, diperbanyak,” imbuhnya.
Tidak hanya kalung anti corona, Kementerian Pertanian juga memproduksi produk lainnya. Produk dari minyak Atsiri dikembangkan Balitbangtan dikemas dalam bentuk roll on.
"Ini ada roll-nya. Kalau kita kena iris pisau, berdarah, kasih ini bisa tertutup lukanya,” ucapnya.
Dikatakan Syahrul, sesuai hasil uji lab, kalung antivirus bisa membunuh virus corona dengan waktu pemakaian tertentu.
“Ini sudah dicoba. Jadi ini bisa membunuh, kalau kontak 15 menit dia bisa membunuh 42% dari Corona. Kalau dia 30 menit maka dia bisa 80%," jelasnya.
Sebelumnya Kepala Badan Litbang Pertanian Kementan, Fadjry Djufry mengatakan, kalung antivirus Covid-19 ini merupakan bagian dari ikhtiar pemerintah dalam menyikapi pandemi.
“Para peneliti di Balitbangtan ini juga bagian dari anak bangsa, mereka berupaya keras menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk bangsanya. Semoga hal ini mampu menjadi penemuan baik yang berguna bagi kita semua,” jelas Fadjry melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (4/7).
Menurutnya, kandungan eucalyptus di kalung antivirus digunakan karena selama ini dikenal mampu bekerja melegakan saluran pernapasan, menghilangkan lendir, mengusir serangga, disinfektan luka, penghilang nyeri, mengurangi mual, dan mencegah penyakit mulut.
Fadjry menjelaskan, minyak atsiri eucalyptus citridora bisa menjadi antivirus terhadap virus avian influenza (flu burung) subtipe H5N1, gammacorona virus, dan betacoronavirus.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bupati Gus Fawait: Mulai 1 April Warga Jember Dapat Berobat Gratis di Seluruh Indonesia
- Kasus Covid-19 Meroket Di RI, Jepang Mulai Evakuasi Warganya Dengan Penerbangan Khusus
- Kerap Dehidrasi dan Mual Diwaspadai Sebagai Batu Ginjal, Siloam Hospitals Surabaya Edukasi Penanganannya